PIKIRAN RAKYAT - Orang kaya di Amerika Serikat (AS) ramai-ramai menggalang dana sebagai bentuk dukungan terhadap penjajah Israel. Penggalangan dana itu dilakukan untuk kampanye pro penjajah Israel demi meningkatkan citra pelaku genosida tersebut.
Nantinya, dana yang terkumpul akan diberikan kepada media-media yang mendukung penjajah Israel dan menjelek-jelekkan kelompok Hamas Palestina. Penggalangan dana tersebut digerakkan oleh seorang crazy rich sekaligus konglomerat real estate AS, Barry Sternlicht.
Berdasarkan data dari situs Semafor, kampanye media yang disebut Facts for Peace (Fakta untuk Perdamaian) itu mencari donasi jutaan dolar AS (Puluhan juta rupiah) kepada puluhan nama besar dunia di media, keuangan, hingga teknologi.
Baca Juga: Bayi Ditemukan di Bawah Reruntuhan Gaza: Tertutup Debu di Pelukan Sang Ibu yang Telah Meninggal
Lebih dari 50 orang sedang didekati, termasuk mantan CEO Google Eric Schmidt, CEO Dell Michael Dell, dan pemodal Michael Milken. Menurut Semafor, mereka memiliki kekayaan bersih gabungan sekitar 500 miliar dolar AS (Rp7,8 triliun).
Tidak hanya penggalangan dana, beberapa individu seperti investor Bill Ackman bahkan secara terbuka mengancam akan memasukkan mahasiswa pro-Palestina yang kritis terhadap penjajah Israel ke dalam daftar hitam (blacklist). Dia menekankan bahwa dirinya dan eksekutif bisnis lain ingin universitas Ivy League mengungkapkan nama-nama siswa yang merupakan bagian dari organisasi yang menandatangani surat terbuka yang mengkritik kebijakan penjajah Israel di Gaza.
Ivy League merupakan kumpulan kampus top di AS yang terdiri dari Brown University, Columbia University, Cornell University, Dartmouth College, Harvard University, University of Pennsylvania, Princeton University, dan Yale University.
Baca Juga: RS Al-Aqsa di Gaza Lumpuh: Pasien akan Segera Berakhir di Kuburan Massal dan Dunia Hanya Menyaksikan
Memperbaiki Citra Penjajah Israel
Crazy rich sekaligus konglomerat real estate AS, Barry Sternlicht merupakan penggerak yang memulai proyek tersebut. Dia mengatakan, kampanye itu akan membantu penjajah Israel menjadi yang terdepan ketika dunia bereaksi terhadap pembantaian mereka di Jalur Gaza.