kievskiy.org

Update Korban di Palestina: 12.300 Orang Terbunuh, 30.000 Lainnya Luka-luka

Petugas medis berusaha menyelamatkan bayi Palestina Mosab Sobieh, yang berusia kurang dari satu tahun dan terluka dalam serangan Israel di rumah mereka, di Rumah Sakit Indonesia yang kehabisan bahan bakar dan listrik, di Jalur Gaza utara.
Petugas medis berusaha menyelamatkan bayi Palestina Mosab Sobieh, yang berusia kurang dari satu tahun dan terluka dalam serangan Israel di rumah mereka, di Rumah Sakit Indonesia yang kehabisan bahan bakar dan listrik, di Jalur Gaza utara. /Reuters/Anas al-Shareef

PIKIRAN RAKYAT - Dari data terbaru Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 12.300 orang tewas terbunuh di Jalur Gaza, sementara lebih dari 30.000 lainnya luka-luka. Data diambil pada Sabtu, 18 November 2023.

Di hari ke-43 genosida Israel Penjajah yang membabi buta, PBB menyoroti banyaknya korban jiwa dalam serangan di sekolah United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) yang menampung para pengungsi.

Adapun UNRWA merupakan badan PBB yang ditujukan untuk memberikan pendidikan, kesehatan, layanan sosial, dan bantuan darurat kepada empat ratus ribu pengungsi Palestina yang tinggal di Yordania, Lebanon, dan Syiria, juga di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

"Menerima gambar dan rekaman mengerikan dari sejumlah orang yang terbunuh dan terluka di sekolah UNRWA lainnya yang menampung ribuan pengungsi di utara Jalur Gaza. Serangan-serangan ini tidak bisa menjadi hal biasa, harus dihentikan. Gencatan senjata kemanusiaan tidak bisa ditunda lebih lama lagi," kata Philippe Lazzarini dari UNRWA, dikutip Minggu, 19 November 2023.

Baca Juga: Roundup: Masjid Al Aqsa Diperketat Penjajah Israel dan Tekanan di Tepi Barat Meningkat

Evakuasi rumah sakit Al Shifa yang Memilukan

Pasien dan dokter dievakuasi dari rumah sakit Al-Shifa pada Sabtu, 18 November 2023, setelah Kementerian Kesehatan Gaza mengklaim Israel memaksa mereka untuk pergi dari komplek medis tersebut.

Di sisi lain, terdapat inkonsistensi pernyataan dari IDF. Pasalnya IDF merilis sanggahan terkait perintah evakuasi, namun dalam briefing Jumat, 17 November, juru bicara IDF yang lain menguatkan klaim Kementerian Kesehatan Gaza.

Pasalnya, dia mendesak siapa pun yang tersisa di rumah sakit Al-Shifa untuk segera pergi dalam beberapa jam selepas ultimatum disampaikan.

Para dokter menggambarkan eksodus mereka dari rumah saki. Dr. Ahmed Mokhallalati – yang masih di rumah sakit mengatakan bahwa semua pasien ICU di Al Shifa telah meninggal dunia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat