kievskiy.org

Hamas Tukar 50 Sandera dengan Pembebasan 150 Rakyat Palestina dari Penjara Israel Penjajah

Pasukan Hamas Palestina.
Pasukan Hamas Palestina. /Reuters/Suhaib Salem

PIKIRAN RAKYAT - Pasukan Israel memerangi Hamas di kamp pengungsi Gaza saat kesepakatan penukaran sandera dari masing-masing pihak masih berlanjut. Israel akhirnya mempertimbangkan permintaan Hamas untuk gencatan senjata selama lima hari, demi pembebasan sandera.

Dalam kesepakatan yang diusulkan, Hamas akan menukar 50 perempuan dan anak-anak Israel yang mereka tahan, dengan 150 perempuan juga anak-anak Palestina yang ditahan Israel. Negosiasi ditengahi Qatar sebagai mediator.

Negosiasi selama berminggu-minggu berakhir dengan hasil kurang memuaskan, karena perundingan nyatanya belum menelurkan ketentuan final. Nasib sekitar 240 sandera masih terhalang sulitnya kedua pihak mempercayai satu sama lain.

Sebelumnya, Kelompok sayap bersenjata militan Palestina, Hamas mengatakan kepada mediator Qatar bahwa pihaknya siap membebaskan 70 wanita dan anak-anak yang ditahan di Gaza dengan imbalan gencatan senjata selama lima hari.

Tindakan tersebut sebagai jawaban dari Abu Ubaida, juru bicara sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassas, atas permintaan Qatar yang mendorong pembebesan sandera asal Israel.

"Pekan lalu ada upaya dari saudara-saudara Qatar untuk membebaskan sandera wanita dan anak-anak, sebagai imbalan atas pembebasan 200 anak-anak Palestina dan 75 wanita yang ditahan musuh," ujarnya.

"Gencatan senjata harus mencakup gencatan senjata sepenuhnya dan bisa membuat masuknya bantuan dan bantuan kemanusiaan di mana pun di Jalur Gaza," kata dia.

Baca Juga: Penjajah Israel Serang RSI di Gaza, Dubes Palestina: Indonesia Punya Hak Tuntut ke ICC

Hukuman Mati untuk 7.000 Tahanan Palestina

Menteri Keamanan Nasional Israel Penjajah, Itamar Ben Gvir akan mengesahkan undang-undang baru, terkait hukuman mati untuk para tahanan Palestina di penjara Israel.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat