kievskiy.org

Murka Erdogan Sebut PBB Tak Berguna: Misinya Berubah Jadi Pelindung Israel

Presiden Turki, Tayyip Erdogan, terlihat pada layar video di aula Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa saat ia berpidato dalam Sidang ke-78 Majelis Umum PBB di New York City, Amerika Serikat, pada tanggal 19 September 2023.
Presiden Turki, Tayyip Erdogan, terlihat pada layar video di aula Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa saat ia berpidato dalam Sidang ke-78 Majelis Umum PBB di New York City, Amerika Serikat, pada tanggal 19 September 2023. /Reuters/Mike Segar

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutarakan kekecewaannya atas sikap PBB yang tak tegas menyikapi pelanggaran hukum humaniter internasional di Jalur Gaza.

Erdogan murka mendengar DK PBB tak mampu berbuat apa-apa saat Amerika Serikat (AS) mengeluarkan hak veto untuk resolusi gencatan senjata di Gaza. Padahal rancangan tersebut sudah disetujui lebih dari 102 negara anggota, termasuk Indonesia.

Namun kini, gencatan senjata tak lagi dapat terealisasi menyusul penolakan yang dilayangkan AS di Dewan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Oleh karena itu, Erdogan mendorong agar PBB segera direformasi mengingat seiring berjalannya waktu organisasi tersebut semakin melenceng dari misinya.

Baca Juga: Netanyahu Riang Lanjutkan Perang usai AS Pakai Hak Veto PBB Batalkan Gencatan Senjata Gaza

"Akibat veto AS, tidak ada kesepakatan yang dicapai. Sangat penting bagi Dewan Keamanan PBB untuk direformasi," katanya.

Erdogan mengatakan bahwa tak ada lagi yang bisa diharapkan dari Dewan Keamanan PBB untuk mengakhiri perang di Gaza.

“Kami tidak lagi memiliki harapan atau keyakinan pada Dewan Keamanan PBB. Sejak 7 Oktober, Dewan Keamanan PBB, yang misinya adalah menciptakan perdamaian global, telah berubah menjadi pelindung Israel," ujarnya.

Dia meminta Israel penjajah dan negara-negara Barat yang mendukungnya untuk bertanggung jawab atas kekejaman dan pembantaian di Gaza yang mempermalukan umat manusia secara keseluruhan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat