kievskiy.org

WHO: Israel Penjajah Telanjangi, Geledah, dan Tahan Petugas Medis di Gaza

Petugas medis berusaha menyelamatkan bayi Palestina Mosab Sobieh, yang berusia kurang dari satu tahun dan terluka dalam serangan Israel di rumah mereka, di Rumah Sakit Indonesia yang kehabisan bahan bakar dan listrik, di Jalur Gaza utara.
Petugas medis berusaha menyelamatkan bayi Palestina Mosab Sobieh, yang berusia kurang dari satu tahun dan terluka dalam serangan Israel di rumah mereka, di Rumah Sakit Indonesia yang kehabisan bahan bakar dan listrik, di Jalur Gaza utara. /Reuters/Anas al-Shareef

PIKIRAN RAKYAT - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membeberkan kekejian Israel penjajah terhadap petugas medis di Gaza. Akibatnya, para nakes menghadapi tekanan dalam menjalankan misi kemanusiaan di wilayah Palestina yang terkepung tersebut.

“Staf WHO melihat salah satu dari mereka (staf Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina/PRCS) diminta berlutut sembari ditodong senjata dan kemudian dibawa ke tempat tertutup," tuturnya dalam keterangan tertulis di situs PBB, Selasa 12 Desember 2023.

"Di sana dia dilecehkan, dipukuli, ditelanjangi dan digeledah," kata WHO menambahkan.

Perwakilan WHO di wilayah pendudukan Palestina, Richard Peeperkorn mengungkapkan bahwa petugas medis di Jalur Gaza menghadapi kendala dalam menjalankan misi. Hal itu disebabkan oleh tentara Israel penjajah yang menginspeksi staf medis di pos-pos pemeriksaan.

"Dua staf PRCS yang sedang dalam perjalanan ke Gaza utara ditahan selama lebih dari satu jam oleh tentara Israel," ujarnya.

"Tidak boleh ada seorang pun petugas medis yang ditahan!" ucapnya.

Kendaraan Bantuan Ikut Diserang

WHO juga mengungkapkan bahwa truk bantuan yang membawa pasokan medis dan salah satu ambulans yang membawa pasien dari Rumah Sakit Al-Ahli tertembak pada saat memasuki Gaza dan dalam perjalanan kembali menuju Gaza selatan.

"Iring-iringan medis kembali dihentikan di pos pemeriksaan yang sama, dengan staf PRCS dan sebagian besar pasien diharuskan meninggalkan ambulans untuk pemeriksaan keamanan," tutur WHO.

Mereka mengungkapkan, pasien-pasien kritis yang masih berada dalam ambulans digeledah oleh tentara Israel penjajah bersenjata. Salah seorang dari dua staf PRCS yang ditahan sebelumnya dibawa untuk diinterogasi untuk kedua kalinya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat