kievskiy.org

Guru Sekolah Ancam Penggal Kepala Siswa Usai Hina Bendera Penjajah Israel

Bendera Israel.
Bendera Israel. /Reuters/Lisi Niesner

PIKIRAN RAKYAT - Seorang guru di negara bagian Georgia, Amerika Serikat, ditangkap atas sejumlah tuduhan termasuk ancaman terhadap seorang siswa. Guru bernama Benjamin Reese (51) itu dilaporkan lantaran mengancam kepala siswa kelas 7 atas komentar tentang bendera penjajah Israel.

Menurut media lokal, Reese yang merupakan seorang guru Sekolah Menengah Warner Robins di Houston County ditangkap pada Jumat lalu karena didakwa dengan Ancaman dan Tindakan Teroris Felony dan Kekejaman Pelanggaran RIngan terhadap Anak-Anak di Tingkat Ketiga.

Dia kemudian dibebaskan dengan jaminan pada Minggu, 10 Desember 2023, dua hari setelah penangkapannya.

Baca Juga: Isi Pakta Integritas Ijtima Ulama untuk Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar

Penjabat Distrik Sekolah Wilayah Houston mengeluarkan pernyataan kepada WGXA News yang mengatakan bahwa Reese tidak berada di sekolah pada hari sebelum penangkapannya.

"Semua karyawan Distrik Sekolah Wilayah Houston diwajibkan untuk mengikuti Kode Etik Pendidik. Jika ada pelanggaran atau tuduhan pelanggaran, kami akan menyelidiki dan merespons dengan tepat," katanya, dikutip dari Middle East Monitor.

"Meskipun kami tidak dapat membahas masalah personalia secara spesifik, kami dapat menyampaikan bahwa Pak Reese sudah tidak berada di Sekolah Menengah Warner Robins sejak 7 Desember 2023. Keselamatan dan kesejahteraan siswa dan staf kami adalah nomor satu kami. Prioritas," katanya lagi.

Sebuah laporan oleh stasiun berita negara 13WMAZ mengungkapkan bahwa seorang siswi mengatakan kepada guru IPS bahwa bendera Israel yang ia pasang di kelasnya telah menyinggung perasaannya, sehingga guru tersebut mengutuknya dan mengancam akan membunuhnya.

Guru tersebut dilaporkan ditanya oleh siswa tersebut, yang bersama dua teman sekelasnya, mengapa dia memiliki bendera tersebut. Reese menjelaskan bahwa dia adalah seorang Yahudi dan memiliki kerabat di negara pendudukan, dan siswa tersebut menjawab bahwa dia menganggap bendera tersebut menyinggung karena banyaknya korban jiwa warga sipil Palestina di Gaza akibat kampanye pemboman Israel.

Setelah diberi label "anti-Semit", laporan polisi mengatakan para siswa tersebut meninggalkan ruang kelasnya hanya untuk dikejar oleh gurunya di lorong di mana dia terus meneriaki mereka.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat