kievskiy.org

Alami Kontraksi Terbesar dan Jatuh ke Jurang Resesi, Menkeu Selandia Baru: Bisa Jauh Lebih Buruk

Ilustrasi resesi.
Ilustrasi resesi. /Pixabay/Mediamodifier

PIKIRAN RAKYAT - Perekonomian Selandia Baru jatuh ke dalam resesi untuk pertama kalinya dalam satu dekade pada Kamis, 17 September 2020.

Kontraksi 12,2 persen yang dialami pada April-Juni 2020, dilaporkan sebagai "sejauh ini yang terbesar" sejak pencatatan dimulai, kata badan data nasional Stats NZ, setelah negara tersebut lockdown dua bulan ini.

Perdana Menteri Jacinda Ardern memberlakukan pembatasan ketat termasuk kedatangan dari luar negeri, dan negaranya baru mencatat 25 kematian karena Covid-19, dari populasi lima juta jiwa

Baca Juga: Disebut Pentingkan Ekonomi Dibandingkan Kesehatan di Masa Pandemi, Menhub Budi: Salah Besar!

"Sukses bagi saya adalah menyelamatkan nyawa orang, mendukung dan menyelamatkan bisnis orang, keluar dari sisi lain (krisis) lebih cepat, lebih cepat dan dengan lebih banyak aktivitas," katanya kepada wartawan, seperti Pikiran-rakyat.com kutip dari AFP, Kamis, 17 September 2020 WIB.

Dia mengatakan kesulitan ekonomi akibat lockdown pada kuartal Juni akan diikuti oleh rebound pada Juli-September, ketika pembatasan terkait virus diturunkan secara signifikan.

Ardern mempertahankan keunggulan kuat dalam jajak pendapat dan diperkirakan akan mempertahankan jabatannya, meskipun angka ekonomi pra-pemilihan yang buruk.

Baca Juga: Tingkatkan Status ke Penyidikan, Polisi Temukan Dugaan Gedung Utama Kejagung Sengaja Dibakar

Menteri Keuangan Grant Robertson mengatakan itu bisa menjadi jauh lebih buruk, dengan kertas anggaran pada Mei memperkirakan penurunan kuartalan 23,5 dan Departemen Keuangan memperkirakan penurunan 16 persen hanya minggu ini.

"Tidak mungkin ada partai politik yang dapat mengklaim bahwa tidak akan terjadi resesi di Selandia Baru selama periode ini," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat