kievskiy.org

Pemerintahan Joe Biden Langkahi Kongres Demi Jual Senjata ke Israel, Langgengkan Pembantaian Warga Palestina

Sejumlah tentara Israel sedang melepaskan tembakan terhadap warga Palestina di Hebron.
Sejumlah tentara Israel sedang melepaskan tembakan terhadap warga Palestina di Hebron. /Reuters/Mussa Qawasma

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sekali lagi melangkahi Kongres. Dia tetap memberi lampu hijau penjualan senjata darurat ke Israel penjajah.

Hal itu pun dinilai akan semakin melanggengkan pembantaian terhadap warga Palestina. Pasalnya, pasokan senjata dari AS membuat Israel penjajah mengintensifkan dan memperluas serangannya di Jalur Gaza meskipun kemarahan internasional meningkat.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan kepada Kongres bahwa dia telah membuat keputusan darurat kedua dalam waktu kurang dari sebulan. Keputusan itu mencakup penjualan peralatan senilai 147,5 juta dolar AS (Rp2,2 triliun) ke Israel penjajah.

"Mengingat urgensi kebutuhan pertahanan Israel, sekretaris memberi tahu Kongres bahwa dia telah menggunakan wewenangnya yang didelegasikan untuk menentukan keadaan darurat yang mengharuskan persetujuan segera dari transfer tersebut," tuturnya.

"Amerika Serikat berkomitmen untuk keamanan Israel, dan sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk memastikan Israel mampu mempertahankan diri terhadap ancaman yang dihadapinya," ucap Antony Blinken menambahkan.

Paket Senjata untuk Israel Penjajah

Paket tersebut mencakup barang-barang tambahan, termasuk sekering, biaya, dan primer yang diperlukan Israel penjajah untuk membuat cangkang 155mm yang sebelumnya telah dibeli.

Penentuan darurat jarang terjadi, tetapi telah digunakan oleh setidaknya empat pemerintahan AS sebelumnya. Berarti, persyaratan untuk tinjauan kongres yang berpotensi panjang untuk penjualan militer asing akan dilewati.

Melaporkan dari Washington, DC, Patty Culhane dari Al Jazeera mengatakan bahwa penting untuk menunjukkan konteks yang lebih luas dari pesan tersebut.

"Kami telah mendengar dari semua pejabat tinggi pemerintahan Biden selama berminggu-minggu bahwa sudah waktunya bagi Israel untuk beralih ke konflik intensitas rendah. Intinya, hentikan pengeboman massal. Hentikan kematian massal warga sipil," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat