PIKIRAN RAKYAT - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pihak berwenang Israel menolak permintaan yang dibuat untuk mengirimkan pasokan medis ke Central Drug Store di Kota Gaza dan Rumah Sakit al-Awda di Jabalia.
Akibat penolakan ini, lima rumah sakit di Gaza utara tidak bisa beroperasi karena kekurangan pasokan dan peralatan medis.
“Ini menandai penolakan misi ke Rumah Sakit al-Awda di Jabalia dan Toko Obat Pusat di Kota Gaza untuk keempat kalinya sejak 26 Desember, menyebabkan lima rumah sakit di Gaza utara tidak memiliki akses terhadap pasokan dan peralatan medis yang bisa menyelamatkan nyawa,” kata WHO.
Di saat Israel bersikukuh untuk meneruskan aksi genosidanya di Palestina, 900 gerakan kerakyatan, serikat pekerja, partai politik hingga organisasi lainnya telah menandatangani surat terbuka untuk mendukung gugatan Afrika Selatan terhadap negara tersebut.
Baca Juga: KPK Periksa Asisten Pribadi Eks Wamenkumham Eddy Hiariej dan Seorang Pengacara
Perwakilan dari kelompok yang berasal dari Belgia, Inggris, AS, Australia, dan negara lainnya menyebut Israel patut ditindak oleh Mahkamah Internasional atas aksi genosida yang mereka lakukan selama berbulan-bulan terakhir.
“Kami sekarang mendesak negara-negara lain untuk memperkuat keluhan yang diungkapkan dengan tegas dan berargumentasi baik ini dengan segera mengajukan Deklarasi Intervensi kepada ICJ, yang juga disebut Pengadilan Dunia," katanya.
Bersamaan dengan itu, UNICEF, Badan Anak-anak PBB mengatakan dunia tidak bisa hanya berdiam diri dan menyaksikan penderitaan di Gaza.
UNICEF lantas menyerukan kembali gencatan senjata untuk menyelamatkan 1,1 juta lebih anak di wilayah tersebut.