kievskiy.org

Houthi Yaman: Serangan Udara AS dan Inggris Tak Hentikan Kami Serang Israel

Seorang pejuang Houthi berdiri di atas kapal kargo Galaxy Leader di Laut Merah dalam foto ini yang dirilis 20 November 2023.
Seorang pejuang Houthi berdiri di atas kapal kargo Galaxy Leader di Laut Merah dalam foto ini yang dirilis 20 November 2023. /Media/Handout Militer Houthi melalui REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Pada Sabtu, 13 Januari 2024, kelompok pemberontak Houthi di Yaman mengumumkan bahwa serangan udara yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Inggris baru-baru ini tidak akan menghentikan niat mereka untuk melanjutkan serangan terhadap Israel.

Dalam sebuah pernyataan resmi, kelompok Houthi yang menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman, termasuk ibu kota Sanaa dan kota pelabuhan strategis Laut Merah, Hodeidah, mengecam serangan udara tersebut sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan Yaman dan disebut sebagai "agresi terang-terangan" untuk mendukung Israel.

Houthi bersumpah akan melanjutkan operasi militer terhadap Israel dan menegaskan komitmen mereka dalam pernyataan yang disampaikan melalui kantor berita milik pemerintah, Saba.

Tangkapan layar yang diambil pada 12 Januari 2024, menunjukkan juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, menyatakan bahwa pasukan AS dan Inggris telah melancarkan "agresi brutal" dengan 73 serangan yang menargetkan ibu kota Yaman, Sanaa, serta provinsi Hodeidah, Taiz, Hajjah, dan Saada.

Pihak Amerika Serikat dan Inggris telah mengklaim bahwa serangan mereka bertujuan untuk mencegah kelompok Houthi melancarkan serangan lebih lanjut terhadap pelayaran internasional di Laut Merah, yang merupakan jalur perairan vital bagi perdagangan global.

Kelompok pemberontak Houthi baru-baru ini meningkatkan serangan mereka terhadap kapal-kapal yang mereka anggap "terkait dengan Israel" di Laut Merah.

Tindakan ini diambil sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina dan sebagai tekanan terhadap Israel agar menghentikan serangan dan blokade di Jalur Gaza. Situasi ini menimbulkan ketegangan di wilayah tersebut, dan perkembangan selanjutnya tetap menjadi sorotan di kancah internasional.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat