kievskiy.org

Tentara Israel Perkosa Wanita Palestina di RS Al-Shifa Gaza, Ternyata Hoaks

Tentara Israel beroperasi di Jalur Gaza, di tengah operasi darat tentara Israel melawan kelompok Islam Palestina Hamas, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 18 November 2023.
Tentara Israel beroperasi di Jalur Gaza, di tengah operasi darat tentara Israel melawan kelompok Islam Palestina Hamas, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 18 November 2023. /Israel Defense Forces via Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Beberapa hari lalu, beredar informasi bahwa tentara Israel penjajah melakukan pemerkosaan terhadap wanita Palestina ketika tengah melakukan pembantaian di RS Al Shifa Gaza. Namun, informasi tersebut ternyata tidak benar.

Pada Minggu 24 Maret 2024 pagi, media Al Jazeera menayangkan kesaksian seorang wanita bernama Jamila al-Hissi yang dilaporkan telah terperangkap di rumah sakit selama enam hari. Dia mengatakan bahwa tentara Israel penjajah telah memperkosa, menculik, dan mengeksekusi wanita.

Dia juga mengungkapkan, tentara Israel penjajah menarik mayat dari bawah puing-puing untuk melepaskan anjing pada mereka.

"Apakah ada yang lebih buruk dari ini? Apakah ada yang lebih mengerikan daripada mendengar wanita meminta bantuan, dan ketika kami mencoba menjangkau mereka untuk memberikan bantuan, mereka menembaki kami?" kata Jamila al-Hissi.

Penjelasan Hamas

Kolumnis Al Jazeera dan mantan direktur pelaksana, Yasser Abuhilalah mengakui lewat penyelidikan Hamas bahwa cerita tersebut dibuat-buat. Dia pun memastikan bahwa tentara Israel penjajah tidak memperkosa wanita di RS Al Shifa Gaza seperti yang dituduhkan.

"Terungkap melalui penyelidikan Hamas bahwa kisah pemerkosaan wanita di Rumah Sakit Al-Shifa dibuat-buat. Wanita yang berbicara tentang pemerkosaan membenarkan pembicaraannya yang berlebihan dan salah, dengan mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk membangkitkan semangat dan persaudaraan bangsa," katanya.

"Seolah-olah lebih dari 30.000 martir, 90.000 terluka, sekitar satu juta orang terlantar, dan kehancuran total tidak cukup!" ucap Yasser Abuhilalah menambahkan.

Jihad Khelles, seorang pengkhotbah pro-Hamas dari Gaza, juga men-tweet bahwa menjadi jelas bahwa tidak ada bukti yang terbukti untuk peristiwa tersebut dan bahwa "saksi" yang diduga menceritakan sebuah kisah yang telah dia dengar dan tidak disaksikan, juga menambahkan bahwa "ini menciptakan kepanikan dan ketakutan" dan "membuat [Palestina] merasa putus asa dan frustrasi pada saat kita paling membutuhkan stabilitas dan jaminan."

Kisah asli yang diterbitkan oleh Al Jazeera menampilkan "kesaksian" oleh Jamila Al-Hessi, seorang wanita Gaza yang mengklaim bahwa ketika dia dikepung di daerah kompleks rumah sakit, dia menyaksikan tentara IDF "memperkosa wanita kemudian membunuh mereka dan membakar seluruh keluarga hidup-hidup."

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat