kievskiy.org

Joe Biden Tuduh Benjamin Netanyahu Perpanjang Perang Gaza Demi Karier Politik

Joe Biden.
Joe Biden. /Jonathan Ernst Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Penjajah, Benjamin Netanyahu memperpanjang perang di Gaza demi karier politik. Tuduhan itu jadi sorotan, menyusul rumor ketegangan antara kedua pemimpin tersebut kian kencang.

Dalam wawancara dengan Majalah TIME, yang terbi Selasa, 4 Juni 2024, presiden AS itu mengatakan bahwa tuduhannya itu bukan tanpa alasan.

“Ada alasan bagi orang-orang untuk menarik kesimpulan bahwa Netanyahu melanggengkan konflik demi tujuan politiknya sendiri," ucap Biden, tanpa menjelaskan lebih jauh alasan yang dimaksud.

Pernyataan Biden ini muncul bersamaan dengan momentum pemerintahannya mendorong kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tawanan antara Israel dan Hamas.

Menurut AS, proposal yang juga adalah rencana Israel Penjajah itu terhambat gara-gara Hamas. Hamas, kata AS, adalah satu-satunya hambatan terhadap perjanjian tersebut.

Jika sebelumnya pemerintahan Biden menolak perang di Gaza berakhir secara permanen dengan alasan Israel harus melenyapkan Hamas sebelum gencatan senjata abadi tercapai, kini lain cerita. AS cenderung tak sepakah perang terus berlanjut.

“Perang tanpa batas demi mengejar gagasan ‘kemenangan total’ (milik Netanyahu) yang tidak jelas ukurannya… hanya akan menghambat Israel di Gaza, menguras sumber daya ekonomi, militer, dan (nyawa) manusia, serta semakin memperparah isolasi Israel oleh dunia,” ujar Biden, dikutip d.

Presiden AS dalam kesempatan serupa juga mengungkapkan rasa frustasinya terhadap Netanyahu seiring semakin besarnya konflik di Gaza, Palestina.

Terutama karena di AS, tanggapan Biden terhadap perang di Gaza dapat membahayakan peluangnya untuk terpilih Kembali pada Pilpres AS mendatang. Dengan jajak pendapat, publik menunjukkan bahwa pemilih Arab, Muslim, dan generasi muda enggan memilih presiden dari Partai Demokrat tersebut karena kesetiaannya terhadap Israel.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat