kievskiy.org

Tanggapi Ucapan Macron, Mahathir Mohamad Beri Teguran Keras Kepada Presiden Prancis

Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad.*
Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad.* / Instagram @chedetofficial

PIKIRAN RAKYAT - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad mengeluarkan pernyataan sensasional terkait kerusuhan beragama yang saat ini terjadi di Prancis.

Hal ini terjadi karena Presiden Prancis Emmanuel Macron beberapa bulan terakhir ini seringkali menyinggung umat Islam dengan pernyataan yang keras.

Tidak hanya melarang adanya aliran Islam Konservatif di sana, Macron juga menyatakan bahwa Islam adalah 'agama yang berada dalam krisis'.

Baca Juga: Meghan Markle Dikabarkan Hamil Lagi, Pangeran Harry: Dua, Maksimal!

Melihat hal itu, Mahathir Mohamad tidak diam saja menerima apa yang dikatakan oleh Macron.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Hindustan Times, Mahathir menyebut bahwa Emmanuel Macron adalah seorang presiden yang tidak berperikemanusiaan dan juga primitif.

Ia pun memberikan komentarnya terkait pembunuhan Samuel Paty, guru Prancis yang dibunuh dan dipenggal oleh seorang umat Muslim yang ada di sana.

Baca Juga: Selang 13 Hari Usai Kasus Guru, Teror Pemenggalan Kepala di Prancis Kembali Buat 3 Korban di Gereja

"Muslim punya hak untuk marah dan membunuh jutaan orang Prancis atas pembantaian di masa lalu.

"Tapi umumnya umat muslim belum menerapkan hukum 'mata untuk mata, darah untuk darah', Muslim tidak begitu," jelasnya dalam sebuah pernyataan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat