PIKIRAN RAKYAT - Peredaran minuman beralkohol, narkoba, dan obat-obatan terlarang berpotensi meningkat pada momentum perayaan tahun baru. Sasaran peredarannya terutama pada kalangan pemuda dan anak-anak remaja.
Kepolisian Resor Purwakarta mengantisipasi hal itu dengan meningkatkan pengawasan dan sosialisasi kepada masyarakat. "Para pengedar pasti menyiapkan (strategi dan stok khusus) untuk perayaan-perayaan seperti tahun baru ini," kata Kepala Satuan Narkoba Polres Purwakarta Ajun Komisaris Heri Nurcahyo, Jumat 26 Desember 2019.
Dugaan itu berdasarkan hasil pengungkapan kasus peredaran obat-obatan terlarang beberapa waktu lalu. Dari hasil penyelidikan polisi, obat-obatan tersebut sudah mulai didistribusikan sejak sekitar enam bulan sebelum momentum pergantian tahun nanti.
Namun, peredarannya dapat digagalkan sebelum akhir tahun ini oleh aparat dengan menangkap sebanyak 19 pelaku. "Selama ini mereka melayani semua kalangan dari yang tua sampai pemuda, termasuk para pelajar yang lebih banyak disasar," ujar Heri.
Baca Juga: Alkohol 96% Dicampur Minuman Energi, Pemuda Tasikmalaya Bertumbangan Tenggak Miras Oplosan
Dia menyebut, obat-obatan terlarang dapat memengaruhi tingkat laku penggunanya sehari-hari. Pada kalangan pelajar, Heri memastikan penggunanya menjadi lebih malas belajar di sekolah bahkan memicu perilaku kriminal seperti berkelahi dan mencuri.
Dalam pengungkapan kasus kali ini, polisi menemukan obat-obatan jenis Heximer, Trihexipenidyl, dan Tramadol. Barang bukti tersebut disita dari salah seorang pelaku bernama Muktarudin (25) yang berasal dari Aceh.
Pelaku terjaring dalam patroli cipta kondisi menjelang pergantian tahun. "Tim gabungan Polres Purwakarta berhasil mengamankan pemuda asal Aceh di Ruko Perempatan Haji Iming, Jalan Pahlawan, Kelurahan Purwamekar, Purwakarta," kata Kepala Polres Purwakarta Ajun Komisaris Besar Matrius.
Baca Juga: Dua Rekannya Tewas karena Miras Oplosan Alkohol 96%, Korban Selamat Masih Trauma