kievskiy.org

Sepanjang Maret 2020 Inflasi di Jawa Barat Mencapai Angka 0,31 Persen

ILUSTRASI Inflasi. Inflasi yang dialami Indonesia pada 2019 menjadi yang paling rendah dalam 20 tahun terakhir.*
ILUSTRASI Inflasi. Inflasi yang dialami Indonesia pada 2019 menjadi yang paling rendah dalam 20 tahun terakhir.* /DOK. PR

PIKIRAN RAKYAT - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mencatat terjadi inflasi 0,31 persen di wilayah ini sepanjang Maret 2020. Dengan catatan tersebut, laju inflasi tahun kalender “year to date” (Januari – Maret 2020) 1,10% dan laju inflasi dari tahun ke tahun “year on year” (Maret 2020 terhadap Maret 2019) tercatat 3,95%.

Kepala BPS Jabar Dody Herlando memaparkan dari 11 kelompok pengeluaran, 9 diantaranya mengalami inflasi, yakni Kelompok Makanan, Minuman, Tembaku 0,79%, Kelompok Pakaian dan alas kaki 0,03%, Kelompok Perumahan, Air, Listrik, & Bahan Bakar Rumah tangga 0,06%, Keompok  Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah tangga 0,03%, kelompok kesehatan 0,05%.

Kemudian kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,01%, kelompok pendidikan 0,1%, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,08%, dan kelopom perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,11%. Adapun yang mengalami deflasi adalah kelompok transportasi (-0,06%). Sedangkan kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan. 

Baca Juga: Mari Berdonasi Untuk Membantu Tim Medis Perangi Covid-19

"Dari sisi komoditas, yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil inflasi antara lain emas perhiasan, telur ayam ras, jeruk, bawang bombay, bawang merah, beras, pepaya, bahan bakar rumah tangga, daging ayam ras, rokok putih, apel,” ujarnya. 

Sementara komoditas yang mengalami penurunan dan memberikan andil deflasi signifikan antara lain cabe merah, cabe rawit, bawang putih, angkutan udara, kentang, pisang, jagung manis, wortel, ikan bawal, tomat, ikan kembung, alpukat, semangka.

“Yang menarik pada tahun ini sejak harga emas perhiasan menjadi penyumbang inflasi. Kondisi ini tidka terlepas dari dinamika perekonomian global. Kemungkinan banyak yang melepas emasnya karena harganya juga lagi tinggi dan tengah membutuhkan uang tunai. Ini tidak biasa,” katanya saat konferensi pers, Rabu 1 April 2020.

Disinggung mengenai dampak dari kebijakan physical distansing, Dody menuturkan, kebijakan tersebut baru dilakukan pada pertengahan Maret lalu. Dengan demikian, dampaknya baru terpotret sebagian pada inflasi Maret.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat