PIKIRAN RAKYAT - PLN menetapkan masa siaga lebaran, terhitung sejak 17 Mei sampai 2 Juni 2020, atau H-7 sampai H+7. Dalam kurun waktu tersebut, PLN memastikan tidak akan terjadi pemadaman, baik yang terencana maupun akibat kerusakkan.
"Sesuai komitmen kami, PLN selalu siap siaga 24 jam. Apalagi dalam momentum lebaran ini, optimalisasi pelayanan kepada pelanggan menjadi yang diutamakan," kata Manager PLN Unit Pelayanan 3 Bekasi, Ririn Rachmawardini.
Sebelum memasuki masa siaga, kata dia, PLN UP3 Bekasi telah melakukan serangkaian upaya peningkatan keandalan melalui pemeliharaan komprehensif dan percepatan recovery pasca gangguan.
Baca Juga: Lebih dari 1.300 Perusahaan AS di Hong Kong Terancam, Tiongkok akan Berlakukan UU Keamanan Baru
"Gangguan di tengah musim penghujan di mana cuaca ekstrim bisa sewaktu-waktu terjadi. Maka dari itu perlu melakukan serangkaian persiapan pencegahan," ujar Ririn.
Ririn mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah backup dan memberlakukan prosedur pemulihan atas terjadinya gangguan kelistrikan, di antaranya seperti mobile genset, Unit Gardu Bergerak (UGB), serta Uninterruptible Power Supply (UPS) untuk kelancaran distribusi listrik dan percepatan pemulihan apabila terjadi gangguan.
Baca Juga: Lazis Darul Hikam dan BPKH Bagikan 1.000 Paket Sembako untuk Warga Terdampak Covid-19
"Apabila terjadi force majeure kami juga sudah menjalankan SOP agar keputusan dan tindakan dapat segera diambil," ucap Ririn.
Dalam siaga pasokan listrik Idul Fitri tersebut, PLN UP3 Bekasi menyiagakan 13 posko pelayanan yang tersebar di enam kantor unit pelayanan. Sedangkan untuk personel sendiri, ada 263 personel yang terdiri dari pegawai PLN dan alih daya, lima unit genset, delapan unit gardu bergerak atau trafo bergerak dan dua unit deteksi gangguan kabel.
Baca Juga: Ditawarkan dari Mulut ke Mulut dan Media Sosial, 95 Travel Gelap Selundupkan Ratusan Pemudik