PIKIRAN RAKYAT - PEMERINTAH Kota Bogor mulai melonggarkan aktivitas perekonomian sejak dua pekan terakhir. Sejumlah mal pun mulai beroperasi agar ekonomi tak semakin terpuruk. Meskipun dilonggarkan, Pemkot Bogor berupaya untuk tetap memperketat pengawasan gerak gerik masyarakat Kota Bogor.
Salah satu yang dilakukan yakni meluncurkan aplikasi Jejak, untuk mendata warga yang berkunjung ke mal maupun supermarket. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominfotandi) Kota Bogor Rahmat Hidaya mengatakan, aplikasi Jejak lahir sebagai tindaklanjut dari adanya klaster toko bangunan belum lama ini. Melalui aplikasi tersebut, warga yang datang ke mal bisa dengan mudah dilacak aktivitasnya selama 14 hari ke belakang.
“Dari klaster bangunan, yang paling sulit dilacak menghitung 14 hari pengunjung yang datang usai adanya kasus positif. Ini karena data pengunjungnya tidak pasti. Tetapi dengan aplikasi barcode ini, kita bisa melacak orang-orang,” kata Rahmat, Selasa 30 Juni 2020.
Baca Juga: Di Kabupaten Bogor, Jumlah Meninggal PDP Jauh Lebih Tinggi dari Kematian Pasien Positif Covid-19
Saat ini, aplikasi Jejak sudah tersedia di ponsel berbasis Android. Setelah mengunduh aplikasi tersebut, warga dapat melakukan registrasi dengan memasukkan nomor induk kependudukan, foto diri, dan nomor ponsel. Aplikasi tersebut sudah disempurnakan, agar keamanan data pribadi masyarakat tidak bocor.
Menurut Rahmat, aplikasi berbasis barcode itu mulai dioperasikan di mal dan supermarket. Mereka yang datang diminta untuk melakukan pindai data barcode Jejak. Dengan demikian, aplikasi Jejak dapat mengetahui orang yang berinteraksi dengan pasien positif.
Jika masyarakat tak memiliki ponsel pintar, pihak mal akan meminta petugas untuk mencatat warga yang datang. Aplikasi untuk melacak aktivitas warga saat ini ada tiga, yakni aplikasi untuk pengunjung, aplikasi untul mal, dan aplikasi untuk Pemkot Bogor.
Baca Juga: Agus Suparmanto : Optimis Ekspor Indonesia Masih Tumbuh Positif
“Aplikasi ini sudah diterapkan di negara Singapura hingga New Zeland. Data pengunjung dikumpulkan, sebagai antisipasi kalau ada yang terinfeksi Covid-19 di tempat keramaian. Kami mencoba mengadopsi pencegahan dari negara-negara itu,” ujar Rahmat.
Wali Kota Bogor Bima Arya meminta warga Bogor atau yang berkunjung ke mal untuk bisa mengunduh aplikasi tersebut. Walaupun masih dalam tahap uji coba, aplikasi tersebut memudahkan Pemkot Bogor mendata pengunjung sebagai antisipasi persebaran Covid-19.