kievskiy.org

Atalia Kamil Sebut Keluarga Berperan Penting Tumbuhkan Kebiasaan Membaca Anak

Bunda Literasi Jabar Atalia Ridwan Kamil meninjau Lomba Perpustakaan Umum Desa/Kelurahan Tingkat Provinsi di Perpustakaan Mutiara Ilmu Desa Ciparay, Kabupaten Bandung, Kamis 02 Juli 2020.
Bunda Literasi Jabar Atalia Ridwan Kamil meninjau Lomba Perpustakaan Umum Desa/Kelurahan Tingkat Provinsi di Perpustakaan Mutiara Ilmu Desa Ciparay, Kabupaten Bandung, Kamis 02 Juli 2020. /DOK HUMAS PEMPROV JABAR

PIKIRAN RAKYAT - Bunda Literasi Jawa Barat Atalia Ridwan Kamil mengatakan, kebiasaan membaca pada anak muncul karena kebiasaan membaca sejak dini dalam keluarga.

Jika terbiasa membaca sejak dini, anak-anak ini dinilai mampu membuat learning society atau masyarakat pembelajar hingga dewasa.

“Kebiasaan membaca itu dimulai sejak kecil, bukan bawaan lahir. Kebiasaan baik itu dicontohkan oleh orang tua di rumah, sehingga di rumah pun ada baiknya selalu menyediakan buku-buku bacaan,” ucap Atalia saat meninjau Lomba Perpustakaan Umum Desa/Kelurahan Tingkat Provinsi, di Perpustakaan Mutiara Ilmu Desa Ciparay, Kabupaten Bandung, Kamis 02 Juli 2020.

Baca Juga: Di Masa Pandemi Covid-19, Angka Stunting di Kabupaten Indramayu Diklaim Turun

“Anak-anak yang biasa membaca sejak kecil cenderung akan membuat learning society sendiri, jadi kebiasaan belajar membaca di rumah,” tuturnya.

Atalia menambahkan, pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota di Jabar sudah menggulirkan berbagai program untuk mendekatkan buku kepada masyarakat, antara lain memberdayakan perpustakaan desa, perpustakaan sekolah-sekolah, hingga program Pemerintah Provinsi Jabar yakni Kolecer (Kotak Literasi Cerdas) dan Candil (Maca Dina Digital Library).

Menurut Atalia, program-program tersebut memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses buku di lingkungannya, termasuk di masa pandemi Covid-19, masyarakat dapat memanfaatkan buku dengan memanfaatkan Candil.

Baca Juga: Kebakaran di Majalengka Masih Tinggi, Ini Imbauan Bupati Karna Sobahi

“Saya kira yang paling penting adalah masyarakat bisa mengakses (buku) di mana pun, maka kita serbu di semua lini (dengan program) mulai dari keluarga, di Puskesmas, di sekolah, di desa, hingga melalui Kolecer. Saya kira jika itu dilakukan simultan secara bersama-sama, orang tidak akan kesulitan untuk mendapatkan buku,” ujar Atalia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat