kievskiy.org

Minta Denny Siregar Dibawa ke Tasikmalaya, Saksi Kasus: Kita Semua Tak Ingin Tasik Membara Terulang

Massa yang melaporkan Denny Siregar.
Massa yang melaporkan Denny Siregar. /Pikiran-Rakyat.com/Asep MS

PIKIRAN RAKYAT - Forum Mujahid Tasikmalaya, terus memantau perkembangan kasus ujaran kebencian yang diduga dilakukan Denny Siregar, kepada santri dan pesantren di Kota Tasikmalaya.

Kasus itu saat ini sedang ditangani Polresta Tasikmalaya, Polda Jawa Barat.

Koordinator Forum Mujahid Tasikmalaya, Nanang Nurjamil mengatakan, kasus itu masih terus diselidiki polisi.

Baca Juga: 16 Warga Telah Meninggal Akibat DBD, Pemkot Tasikmalaya Galakkan Jumsih

Ia pun dijadwalkan menjalani pemeriksaan sebagai saksi dari pihak pelapor pada Senin, 6 Juli 2020, oleh polisi.

"Kita juga sudah kedatangan tim dari Polda. Katanya ini atensi khusus dari Polda Jabar. Kasus ini akan jadi skala prioritas," kata dia.

Menurut dia, kasus tersebut harus dilanjut hingga terlapor dibawa ke Tasikmalaya. Sebab, jika kasus ujaran kebencian itu tak dilanjut, umat Islam di Tasikmalaya akan semakin marah.

Baca Juga: Kecewa dengan Anies Baswedan Soal Reklamasi, Pendukung: Itu yang Membuatnya Jadi Gubernur, Ingat

Apalagi, Tasikmalaya memiliki sejarah kelam karena kasus serupa.

"Harusnya aparat bisa sikapi dengan bijak. Mereka harus paham. Kita semua tak mau "Tasik Membara" terjadi lagi. Karena itu, Denny Siregar harus dibawa ke Tasik," kata dia.

Sementara itu, pelapor kasus itu, ustaz Ahmad Ruslan Abdul Gani mengatakan, sejauh ini belum ada efek dari pernyataan yang dibuat terlapor.

Baca Juga: Nyaris 1.000 Hektare Terbakar Tahun Lalu, Petugas Antisipasi Kebakaran Hutan TNG Ciremai Terulang

Namun, jika kasus itu dibiarkan tak diproses hukum, ia khawatir, orang tua akan berpikir dua kali untuk memasukan anakmya ke pesantren, khususnya di Tasikmalaya.

"Mereka akan berpikir santri di Tasik dididik jadi teroris," kata dia, yang juga merupakan pimpinan Pesantren Tahfidz Quran Daarul Ilmi Kota Tasikmalaya.

Kemarahan umat di Tasikmalaya berawal ketika Denny mengunggah status di Facebook pada 27 Juni 2020. Dalam status itu, ia menulis komentar "ADEK2KU CALON TERORIS YG ABANG SAYANG" dengan mengunggah gambar santri yang memakai atribut tauhid.

Baca Juga: Sering Mengamen Bergerombol, Anak Punk Kena Razia karena Dianggap Ganggu Lalu Lintas

Foto yang diunggah Denny belakangan diketahui merupakan foto santri Pesantren Tahfidz Quran Daarul Ilmi Kota Tasikmalaya. Foto itu diambil ketika para santri mengaji saat ada aksi damai 313 di depan Masjid Istiqlal Jakarta pada 2019.

Saat ini, status itu telah menghilang dari akun Facebook Denny Siregar. Kendati demikian, pihak pesantren menyimpan tangkapan layar status yang dibuat oleh Denny.

Namun, pernyataan Denny dilaporkan ke polisi pada Kamis, 2 Juli 2020.

Baca Juga: Pemain Persib Mendadak Dirawat di Rumah Sakit dan Tunggu Dioperasi, Begini Keterangan dari Sang Ibu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat