kievskiy.org

Pertanyakan Sikap Soal Omnibus Law, Mahasiswa Unjuk Rasa di Gedung DPRD Kota Cirebon

Mahasiswa Aliansi Mahasiswa Cirebon Raya yang menggelar unjuk rasa ditemui pihak komisi III DPRD Kota Cirebon.
Mahasiswa Aliansi Mahasiswa Cirebon Raya yang menggelar unjuk rasa ditemui pihak komisi III DPRD Kota Cirebon. /Pikiran Rakyat.com /Egi Septiadi

PIKIRAN RAKYAT - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Cirebon Raya, kembali menggelar aksi unjuk rasa ke Gedung DPRD Kota Cirebon, Jawa Barat.

Dalam aksi lanjutan tersebut mahasiswa mempertanyakan, sikap pihak DPRD untuk menolak RUU Omnibus law.

Pantauan Pikiran-Rakyat.com di lokasi, dalam aksinya, mahasiswa membawa spanduk penolakan RUU Cipta Kerja, sambil berorasi di depan Gedung DPRD Kota Cirebon, dan meminta pihak DPRD untuk menemui mahasiswa.

 Baca Juga: Di Tengah Konflik Yaman, Situs Warisan Dunia Kota Tua Sana'a Ikut Menderita karena Bom dan Banjir

Salah satu peserta aksi unjuk rasa Galih mengatakan, aksi tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut aksi sebelumnya, dimana mahasiswa mendesak kepada DPRD untuk melayangkan surat bentuk penolakan kepada DPR-RI.

"Namun sampai dengan sekarang jawaban dari DPRD sendiri masih bertele-tele, saya ingin DPRD Kota Cirebon ingin menyampaikan penolakannya secara lembaga,” katanya mendesak.

Dari selebaran yang dibagikan, mahasiswa rancangan undang-undang omnibus law merupakan salah satu produk hukum yang secara harfiah merupakan hukum untuk sama.

 Baca Juga: Absen di Pekan Pertama Latihan Persib, Wander Luiz Dalam Perjalanan Menuju Bandung

RUU Omnibus Law saat ini masih menjadi pembahasan dan kontroversial. Berikut hasil kajian Rencana Undang-undang Omnibus Law yang bersifat menindas, dan jauh dari subtansinya serta jauh dari keadilan. 

"Banyak aspek yang akan dirugikan dalam hal ini beberapa sektor yang diatur seperti pekerja, pertanian, nelayan, pelaku usaha kecil, pendidikan lingkungan, dan sektor lainnya yang terdampak akibat omnibus law disahkan," tandasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat