PIKIRAN RAKYAT - Puluhan orangtua siswa tingkat SMP, SMA dan mahasiswa menjadi korban penipuan seorang guru les perempuan dengan modus study tour dan perlindungan siswa.
Kerugian pun bervariasi dari puluhan juta hingga ratusan juta. Bahkan, diperkirakan kerugian mencapai Rp5 miliar lebih. Jumlah ini didapat dari korban yang sedikitnya berjumlah 50 orang.
Bersama dengan korban lainnya, salah seorang orangtua, Rosi mengaku melaporkan oknum pengajar ke Polda Jawa Barat terkait dugaan penipuan dan penggelapan uang. Ia mengaku telah menyetorkan uang Rp400 juta ke yang bersangkutan untuk dana pendidikan anaknya di Tiongkok.
Akan tetapi, uang yang telah disetorkan tidak digunakan untuk keperluan anaknya yang tengah sekolah di Tiongkok. Uang tersebut ternyata digunakan untuk keperluan pribadi pelaku.
Baca Juga: Kurangi Kemacetan Jakarta, WFH Disebut Langkah Tepat
"Melaporkan dugaan penyalahgunaan dana pendidikan, karena kita pertama diajak untuk program sekolah di Tiongkok. Kita ini sistemnya deposit, kita simpan uang di terduga nanti keperluan anak kita diurus semua, tapi ternyata uang kita oleh terduga ini diselewengkan," ucap dia di Mapolda Jabar di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung pada Kamis, 13 Juli 2023.
Setelah menginterogasi terduga pelaku, ia mengatakan bahwa dana miliknya digunakan untuk keperluan siswa-siswa lain yang sudah bersekolah di Taiwan. Tidak hanya itu, pelaku menggunakan dana miliknya dan korban lainnya untuk membayar pinjaman online dan judi bola.
Rosi mengaku tertarik mengikuti program yang ditawarkan pelaku karena melihat banyak siswa-siswa yang dikirimkan sekolah ke Tiongkok. Bahkan, salah satu saudaranya memberangkatkan anaknya melalui program dari pelaku.
"Karena ada saudara saya sudah ada ikut program dia (pelaku) dengan iming-iming agen ini bisa mengurus anak-anak kita, menjamin keamanan ya selama di sana, termasuk persiapan anak kita untuk sekolah, mulai dari bahasa dan pelajarannya agar bisa mengikuti standar di sana," katanya.