kievskiy.org

Survei: Warga Kota Bogor Cenderung Menganggap Remeh Risiko Penularan Covid-19

Ilustrasi Covid-19: Jubir gugus Tugas Covid-19 Padang, konfirmasikan bahwa Wakil Wali Kota Padang, Sekdako Padang dan seorang DPRD terinfeksi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19: Jubir gugus Tugas Covid-19 Padang, konfirmasikan bahwa Wakil Wali Kota Padang, Sekdako Padang dan seorang DPRD terinfeksi Covid-19. /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Warga Kota Bogor cenderung menganggap remeh risiko penularan Covid-19. Hal itu berkaca dari rendahnya indeks persepsi risiko Covid-19 yang dirilis Pemerintah Kota Bogor berkolaborasi dengan Saintis Lapor Covid-19.

Berdasarkan survei yang dilakukan kepada 21.544 responden di Kota Bogor dalam kurun waktu, 15 Agustus hingga 1 September 2020, diketahui indeks persepsi risiko Covid-19 hanya mencapai 3.212. Jumlah tersebut terbilang rendah jika dibandingkan kota besar lain seperti Jakarta yakni 3,3 dan Surabaya 3,42.

Profesor Sosiologi Bencana dari Nanyang Technological University (NTU), Singapura, Sulfikar Amir memaparkan, indeks persepsi risiko Covid-19 dipengaruhi pengetahuan dan informasi mengenai bahaya virus corona.

Baca Juga: Gagal Gelar Penikahan Gara-gara Covid-19, Pasangan Ini Akhirnya Menikah di Bandara

Ada beberapa kategori yang diteliti, mulai dari  jalur informasi mengenai Covid-19, tingkat kepercayaan sumber informasi, perilaku kesehatan, persepsi risiko, dampak ekonomi, hingga solidaritas sosial.

Berdasarkan survei terkait persepsi risiko, sebanyak 64 persen warga Kota Bogor mengaku masih merasa aman dari ancaman Covid-19.

Mayoritas warga yang merasa percaya diri dari paparan Covid-19 paling banyak berada pada rentan usia 36 hingga 45 tahun, disusul usia 26 hingga 35 tahun.  Sementara persepsi risiko yang kuat berada di rentan usia 46-45 tahun.

Baca Juga: Angin Segar! Korban PHK Kini Bisa Dapat BLT Rp1,2 Juta, Ini Caranya

“Yang usia 36-45 tahun menunjukkan kecenderungan menganggap enteng, mereka sangat pede.  Angka 64 persen ini cukup mengecewakan. Ada 64 persen warga Kota Bogor yang merasa aman, artinya merasa menganggap remeh,” kata Sulfikar Amir dalam konferensi pers  virtual di Plaza Balai Kota Bogor, Jumat 11 September 2020.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat