kievskiy.org

Bolehkah Bayar Utang Puasa di Hari Arafah Bulan Dzulhijjah? Buya Yahya Beri Penjelasannya

Ilustrasi. Berikut penjelasan bolehkah menjalani puasa qadha pada hari Arafah bulan Dzulhijjah.
Ilustrasi. Berikut penjelasan bolehkah menjalani puasa qadha pada hari Arafah bulan Dzulhijjah. /Pixabay/mohamed_hassan

PIKIRAN RAKYAT - Bulan Dzulhijjah merupakan satu dari empat bulan yang dimuliakan Allah SWT.

Dengan datangnya bulan Dzulhijjah, umat Islam akan meraih keistimewaan saat melakukan ibadah apa pun, termasuk puasa.

Belakangan ini, muncul pertanyaan tentang hukum membayar utang puasa yang dilakukan di bulan Dzulhijjah.

Diketahui, ibadah puasa dapat terbagi menjadi beberapa ketentuan, puasa di bulan Ramadhan, puasa nadzar, dan puasa membayar utang.

Baca Juga: Bolehkah Puasa Dzulhijjah Kurang dari 9 Hari? Berikut Penjelasannya

Mengingat keutamaan bulan Dzulhijjah, Buya Yahya yang sehari-hari mengelola Pondok Pesantren Al Bahjah memberikan penjelasan versinya.

Dalam detailnya, Buya Yahya mengungkap tentang hukum membayar utang puasa menurut dua mazhab, yakni Imam Syafii dan Abu Hanifah.

Dalam mazhab Abu Hanifah, Buya Yahya menyebut puasa bayar utang harus lebih dahulu dilakukan ketimbang puasa sunnah hari Arafah.

Sedangkan di sisi lain, mazhab Imam Syafii disebutkan memperbolehkan puasa sunnah dan menunda puasa wajib (dalam hal ini puasa bayar utang).

Baca Juga: Bolehkah Puasa Dzulhijjah Digabung dengan Puasa Qadha? Begini Kata Buya Yahya

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat