PIKIRAN RAKYAT – Hasan Al Banna atau nama lengkapnya Hassan Ahmad Abdul Rahma Muhammad al-Banna adalah seorang guru dan imam asal Mesir. Hassan lahir di Desa Mahmudiyah, Al Buhayrah pada 14 Oktober 1906.
Ayah Hassan bernama Syekh Ahmad al-Banna yang merupakan seorang ulama fikih dan hadis, imam, muazin, dan guru di sekolah. Dia memiliki karya, yaitu klasifikasi hadis Imam Ahmad bin Hanbal al-Shaybani.
Berkat karyanya, dia menjalin hubungan dengan para cendekiawan Islam. Hubungan itu ternyata memberikan manfaat untuk Hassan saat dia pindah ke Kairo.
Imam asal Mesir ini sudah menunjukkan tanda-tanda kecerdasannya sejak muda, di mana dia menghafal sebagian isi al-Quran saat usianya baru 12 tahun. Sejak usianya muda, dia sudah terbiasa disiplin di mana dia membagi kegiatannya menjadi empat bagian.
Baca Juga: Mengenal Ki Hajar Dewantara, Putra Keraton yang Mengangkat Derajat Pendidikan Bangsa
Seusai salat subuh Hassan gunakan untuk membaca dan mengulang hafalan al-Quran, siang hari digunakan untuk menuntut ilmu di sekolah, sore hari digunakan untuk memperbaiki jam dengan orangtuanya, sore hingga malam digunakan untuk mengulang kembali pelajaran sekolah.
Berkat kedisiplinannya itu, Hassan berhasil menghafal seluruh isi al-Quran saat usianya 14 tahun. Bahkan lulus sekolah dengan predikat terbaik di sekolahnya dan nomor lima terbaik di Mesir. Kemudian pada usia 16 tahun, dia menjadi mahasiswa di Darul Ulum.
Hassan Al Banna juga memiliki bakat kepemimpinan, sejak usia muda dia selalu terpilih menjadi ketua organisasi siswa di sekolahnya.
Hafiz al-Quran ini menyelesaikan studinya di Darul Ulum pada usia 21 tahun. Setelah lulus, tepatnya pada tahun 1927, dia ditugaskan untuk mengajarkan bahasa Arab di sebuah sekolah dasar di Ismailiyah. Daerah itu merupakan titik fokus bagi pendudukan ekonomi dan militer asing di Mesir.