kievskiy.org

Mengenal Haji Hasan Mustapa, Perjalanan Penghulu Besar Berdedikasi Tinggi

Ilustrasi tulisan sastrawan.
Ilustrasi tulisan sastrawan. /Pixabay/Pexels

PIKIRAN RAKYAT - Haji Hasan Mustapa (HHM) adalah seorang tokoh Tasawuf yang berasal dari kalangan elite pribumi. Ia lahir pada Juni 1852 di Garut, Jawa Barat, dan dikenal dalam dunia pemerintahan, agama, budaya, dan sastra.

Hasan juga pernah menjabat sebagai Penghulu Besar (Hoofd Penghulu) di Aceh dan Bandung sampai pensiun. Sebagai sastrawan, ia menulis banyak teks prosa maupun puisi Teks prosa yangia tulis seperti Aji Wiwitan Martaba, Aji Wiwitan Istilah, dan lainnya.

Sementara untuk teks puisi termasuk bervariasi, kakawihan, papantutan, dan guguritan. Di antara kelompok puisi tersebut, paling banyak berbentuk guguritan (puisi berbentuk dangding, yang terikat pada patokan pupuh yang berjumlah tujuh belas buah).

Pada usia delapan tahun, Hasan ikut bersama ayahnya ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji serta belajar bahasa Arab dan membaca al-Qur’an. Kemudian ia kembli ke Tanah Air untuk melanjutkan pendidikannya.

Baca Juga: Profil Chairil Anwar, Si Binatang Jalang yang Mampus Dikoyak-koyak Sepi

Dia di masukkan ke berbagai pesantren yang ada di Garut dan Sumedang untuk belajar dasar-dasar ilmu Syaraf dan nahwu (tata bahasa Arab) dengan Rd. H Yahya seorang pensiunan penghulu di Garut.

Pada tahun 1874, dia kembali berangkat ke Makkah guna memperdalam ilmu-ilmu agama Islam dan bermukin di sana selama delapan tahun.

Saat di Makkah, ia mendapat kenalan Christiaan Snouck Hurgronje yang merupakan orientalis Belanda yang sedang meneliti masyarakat Islam.

Pertemuan tersebut membuat hubungan keduanya akrab. Kedudukan dan posisi Hasan Mustapa menjadi salah satu penyebab Snouck untuk menempatkan dia sebagai tokoh yang dianggap dapat membuka informasi tentang Islam lokal.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat