PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Agama (Kemenag) tengah bersiap menghadapi rangkaian agenda ibadah haji Tahun 1444 Hijriah/ 2023 Masehi. Ada sejumlah keterangan yang bersifat pasti hingga masih usulan.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan keberangkatan calon jamaah haji rencananya akan berlangsung mulai 24 Mei 2023. Sebelum rangkaian tersebut, pemerintah saat ini masih menggodok besaran biaya yang dikeluarkan calon jamaah haji untuk keberangkatan 2023.
Berikut info seputar haji 2023 kami ulas selengkapnya:
Biaya Haji 2023
Kemenag mengusulkan rerata biaya ibadah haji atau Bipih tahun ini sebesar Rp69.193.733 per orang. Nominal ini mengalami peningkatan dari Bipih tahun 2022 sebesar Rp39..886.009. Alasan menaikkan Bipih pada tahun 2023 ini diakui Menag atas pertimbangan keadilan.
Baca Juga: Antisipasi Penyelenggaraan Haji 2023, Kemenag Jabar Bersiap Jika Jemaah Lansia Lebih Banyak
Adapun nilai BPIH tahun 2022 sebesar Rp98,3 juta per orang dengan komposisi Bipih sebesar Rp39,8 juta (40,54 persen) dan Rp58,4 juta (59,46 persen) dari nilai manfaat pengelolaan dana haji. Sementara nilai BPIH tahun 2023 diusulkan sebesar Rp98,8 juta per orang, naik Rp500 ribu dengan komposisi Bipih sebesar Rp69,1 juta (70 persen) dan Rp29,7 juta (30) persen alokasi dari nilai manfaat pengelolaan dana haji.
Sehingga, kata dia, ada kenaikan cukup signifikan pada BPIH 2023 karena komposisi Bipih yang lebih besar dari tahun sebelumnya.
“Usulan ini atas pertimbangan untuk memenuhi prinsip keadilan dan keberlangsungan dana haji. Formulasi ini juga telah melalui proses kajian,” ucap Menag Yaqut dalam raker bersama Komisi VIII DPR RI di Jakarta, Kamis.
“Jadi dana manfaat itu dikurangi, tinggal 30 persen, sementara yang 70 persen menjadi tanggung jawab jamaah,” katanya menambahkan.