PIKIRAN RAKYAT - Bolehkah berbagi daging kurban dengan non-muslim? Banyak umat Muslim yang kebingungan saat Hari Raya Idul Adha atau tepatnya pada saat kurban. Banyak kepercayaan yang mengatakan boleh dan tidak berbagi daging kurban pada non-muslim.
Hal ini tak pelak membuat sebagian orang merasa galau, lantas sebenarnya bagaimana hukumnya berbagi daging kurban pada non-muslim?
Dikutip dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), tidak ada ketentuan khusus bahwa daging kurban harus dibagikan kepada muslim saja. Bahkan, beberapa pendapat mengatakan, tetangga yang kaya pun boleh diberi bagian daging kurban.
Hal ini sesuai dengan kalam Allah pada QS Al Mumtahanah ayat ke-8 yang berbunyi:
“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al-Mumtahanah, 60: 8).
Berbagi hewan kurban kepada non-muslim tetap sah karena status hewan kurban ini sama seperti hadiah atau sedekah. MUI juga menegaskan, pendapat yang melarang berbagi hewan kurban kepada non-muslim tidak ada dalil yang menguatkannya.
Alasan Diperbolehkannya Berbagi Daging Kurban dengan Non-Muslim
- Sedekah: Daging kurban yang dibagikan kepada non-muslim dianggap sebagai sedekah. Memberikan sedekah kepada non-muslim diperbolehkan dan bahkan dianjurkan.
- Hadiah: Daging kurban juga dapat dipandang sebagai hadiah. Memberikan hadiah kepada non-muslim juga diperbolehkan.
- Memperkuat Silaturahmi: Berbagi daging kurban dengan non-muslim dapat menjadi sarana untuk mempererat silaturahmi dan membangun hubungan baik dengan mereka.
- Menyebarkan Kebaikan: Ibadah kurban bukan hanya tentang ibadah personal, tetapi juga tentang menyebarkan kebaikan dan membantu sesama. Memberikan daging kurban kepada non-muslim yang membutuhkan merupakan bentuk nyata dari menyebarkan kebaikan.