PIKIRAN RAKYAT - Libur akhir tahun dan Natal di depan mata. Berbagai pembatasan sudah mulai diberlakukan untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19. Di sisi lain, ancaman varian baru Covid-19, B.1.1.529 atau omicorn yang pertama muncul di Afrika Selatan kini tengah menjadi kekhawatiran dan ketakutan baru negara-negara di dunia.
Omicron pun diklasifikasikan sebagai varian of concern oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) yang berarti lebih menular, lebih ganas, atau lebih terampil menghindari tindakan kesehatan masyarakat seperti vaksin dan terapi.
Sebelumnya, sekitar Juli lalu, Indonesia diguncang varian delta yang menjadi mimpi buruk karena menjadi masa ketika pandemi Covid-19 di Indonesia berada di puncak kasus, baik kasus terkonfirmasi positif maupun kasus kematian.
Baru beberapa bulan mereda, jangan sampai Indonesia kembali diguncang gelombang berikutnya dengan masuknya varian omicron.
Baca Juga: 5 Fakta Covid-19 Varian Omicron, Kenali Gejala dan Risikonya
Baca Juga: Benarkah Vaksin Covid-19 Efektif Cegah Varian Omicron? Pakar Ungkap Kemungkinannya
Jangan sampai pula Indonesia harus mengalami ledakan kasus terlebih dahulu baru kemudian sadar omicron sudah menyebar luas dan baru kemudian melakukan berbagai cara untuk mengatasinya. Terlambat jika demikian.
Sebelumnya, varian yang juga menjadi variant of concern antara lain varian alpha (B.1.1.7) yang pertama kali terdeteksi di Inggris, dan varian beta (B.1.351) yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan.
Lalu ada varian gamma (P.1) yang pertama kali terdeteksi di Brasil dan varian delta (B.1.617.2) yang menyebar luas di India.
Sejauh ini, varian omicron sudah tersebar di sejumlah negara di dunia seperti Botswana, Eswatini, Lesotho, Mozambik, Namibia, Afrika Selatan, dan Zimbabwe, Belgia, Israel, hingga Hong Kong.