kievskiy.org

Urgensi Pendirian Museum Pahlawan Nasional K.H Masjkur

Potret K.H Masjkur.
Potret K.H Masjkur. /NU

PIKIRAN RAKYAT - Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 120/TK/Tahun 2019 yang ditandatangani pada 7 November 2019, K.H Masjkur dianugrahi sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo.

K.H Masjkur lahir di Singosari, Malang, Jawa Timur pada 30 Desember 1902 dan wafat pada 19 Desember 1992.

Riwayat perjuangan Kiai dari Malang ini begitu panjang dan sarat akan nilai bagi masyarakat Indonesia, baik ketika memimpin Laskar Sabilillah, menjadi Menteri Agama dibeberapa kabinet, menjadi Ketua Umum Tanfidziyah Nahdlatul Ulama, menjadi wakil ketua DPR maupun berdakwah di kaum buruh dengan membentuk Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) dan mendirikan Universitas Islam Malang di usia senja beliau.

Tentunya masih banyak lagi jalan juang dan legacy beliau yang belum penulis sampaikan pada momen ini dan agar masyarakat bisa mengenal beliau lebih dekat atau menauladani beliau salah satunya ialah melalui museum.

Baca Juga: Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diramal Bakal Jadi 'Museum'

Museum tersebut bisa menjadi salah satu tindak lanjut dari penetapan sebagai Pahlawan Nasional dan sebagai proses transfer nilai kepada lintas generasi. Berikut ini adalah definisi museum menurut Dewan Internasional Museum (ICOM) dan konstitusi di negara kita.

Definisi Dewan Internasional Museum (ICOM)

“Suatu lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, yang menghimpun, merawat, mengkomunikasikan dan memamerkan untuk tujuan studi, pendidikan, dan kesenangan, barang-barang pembuktian manusia dan lingkungannya”. (Kongres ICOM ke-11 di Copenhagen, 14 Juni 1974).

“Suatu lembaga atau institusi tetap yang tidak mencari keuntungan dan terbuka untuk umum, yang memelihara, menginterpretasikan, dan mempromosikan warisan alam dan budaya manusia”. (Kongres ICOM ke-21 Tahun 2004 di Seoul, Korea Selatan).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat