kievskiy.org

Pileuleuyan PR Minggu

ILUSTRASI  koran.*
ILUSTRASI koran.* /PIXABAY

PIKIRAN Rakyat Minggu (PRM) tinggal “jenatna”, setelah pada Ahad 15 Maret 2020 pergi dan entah kapan kembali. Itulah edisi terakhir PR Minggu. Para pembaca PRM harus bersiap melewati Minggu pagi tanpa kehadirannya.

Inilah “inovasi” yang diambil manajemen Pikiran Rakyat untuk menyelamatkan roda usahanya.

Baca Juga: Gegara Corona, Perayaan Hari Jadi Cirebon Dibatalkan tapi Sidang Paripurna Istimewa DPRD Tetap Digelar

Meski rubrik-rubrik yang menjadi ciri khas PRM dijanjikan tidak akan hilang dan akan disajikan tersebar pada Kamis hingga Sabtu, perasaan kehilangan tidak bisa ditutupi.

Pada masa kejayaannya, PRM amat ditunggu-tunggu. Dengan suguhan yang didominasi hiburan dan sastra, PRM dinanti untuk mengendurkan syaraf para pembacanya.

Banyak penulis cerita pendek dan puisi memulai kiprah kepenulisannya di sini. Kala itu, PRM menjadi pentahbisan sastrawan muda. Seseorang belum sah mengaku penyair muda jika karyanya belum dimuat di PRM.

Baca Juga: PRAKIRAAN CUACA HARI INI: 17 Maret 2020, Berpotensi Hujan Ringan Sepanjang Hari

Meski tidak semua, umumnya penyair muda Bandung mengirim karyanya ke PRM sebelum mencoba peruntungan di majalah yang mengkhususkan diri berkhidmat pada sastra.

Kekhasan suguhan PRM membuat kehadirannya amat spesial bagi pembacanya. Saking melegendanya, seakan-akan PRM terbitan sendiri. Bukankah tidak ada PR Sabtu, meski PR edisi Sabtu pun pernah ditunggu-tunggu para pencari kerja atau pemburu mobil bekas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat