kievskiy.org

HUT PSSI dan Sekjen Termanis

MANTAN Sekjen PSSI Ratu Tisha.*
MANTAN Sekjen PSSI Ratu Tisha.* /INSTAGRAM @Ratu.Tisha

ADA dua momen penting di bulan April ini, pertama adalah Hari Jadi PSSI yang jatuh pada tanggal 19, kemudian peringatan Hari Kartini pada 21 April.

Jika kita ingin bicara dua momen tersebut dalam waktu bersamaan dan dikaitkan dengan kondisi aktual maka salah satu hal logis yang layak dibahas adalah sosok bernama Ratu Tisha Destria yang pekan lalu baru saja mengundurkan diri dari jabatan sekjen PSSI .

Menjabat sebagai sekjen dalam waktu relatif singkat takkan mengurangi kesan dan pencapaian fenomenal yang akan sulit disamai hingga kapan pun, dialah sekjen perempuan pertama sekaligus termuda dalam lintasan sejarah PSSI.

Baca Juga: Kezia Karamoy Luruskan Kabar Kepergian sang Ayah yang Keliru

Kiprah dan eksistensinya mendobrak persepsi publik yang tertanam lama, kini perempuan bukan lagi sekadar pelengkap dan pemanis di olahraga yang dianggap maskulin ini.

Ratu Tisha menunjukkan perempuan bisa memegang kendali strategis di otoritas sepak bola tertinggi tanah air.

Lebih dari sekadar emansipasi

Terlepas dari perdebatan historis dan ideologis terkait hari kartini, tentu semua akan sepakat terkait urgensi emansipasi di segala sektor, dan sebenarnya apa yang dilakukan Ratu Tisha ketika menjadi sekjen PSSI melebihi ekspektasi tersebut.

Baca Juga: Lelang Jersey AC Milan, Gading Marten Berkali-kali Bilang Merinding

Tisha tak hanya sekadar menjadi pajangan etalase, sebagai sekjen yang berorientasi kinerja rutin administrasi jelas dia laksanakan, namun warna lain pun dia torehkan utamanya terkait dengan pembinaan usia dini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat