kievskiy.org

Waktu Isolasi Dalam Gua

ILUSTRASI work from home, bekerja di rumah, di rumah aja, stay at home.
ILUSTRASI work from home, bekerja di rumah, di rumah aja, stay at home. /PIXABAY

BARU saya sadar, barangkali karena isolasi diri, bahwa selama ini saya hidup dengan tiga jenis jadwal. Kalau boleh saya buat istilah serampangan, ketiganya adalah jadwal ritual, jadwal mekanis, dan jadwal kantoran.

Menurut jadwal ritual, ada kegiatan salat wajib lima kali sehari. Menyapu halaman depan dan belakang tiap pagi, rasanya, dapat dimasukkan ke dalam rumpun kegiatan ini.

Menurut jadwal mekanik, saya memutar beker tiap jam enam pagi dan jam dinding saban 30 hari. Kami memang masih hidup dengan benda-benda jadul seakan Indonesia belum beringsut dari tahun 1970-an.

Adapun menurut jadwal kantoran, tentu, saya memeriksa rekening tiap tanggal 1. Masukkan kode akses. Tekan cancel untuk membatalkan transaksi.

Ketika pemerintah menghendaki rakyatnya tidak keluyuran, dan majelis ulama berpetuah supaya umatnya tidak berkerumun, saya termasuk orang yang beruntung bisa menerapkan protokol “bekerja dari rumah”.

Baca Juga: Air Mata Janda Tua Ini Menetes Tak Masuk Daftar PKH, Masih Gunakan Data Lama Jadi Dalih

Sebetulnya, sebelum timbul kasus Wuhan pun saya sudah terbiasa bekerja di rumah. Redaktur koran mengingatkan tenggat kolom melalui WA. Saya mengetik sambil menemani istri di dapur. Honorarium tulisan ditransfer ke dalam rekening. Tidak usah keluar rumah.

Ketika kampus ditutup sementara hidup saya tidak begitu berubah, barangkali karena ketiga jadwal itu tadi pada dasarnya tidak terganggu.

Paling-paling saya hanya perlu menambahkan informasi buat seorang murid SD di rumah kami bahwa Ayah mencuci piring sambil memikirkan materi buat kuliah daring.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat