kievskiy.org

Karena Takut

Ilustrasi New Normal.*
Ilustrasi New Normal.* /PIXABAY

 

PIKIRAN RAKYAT - Saya ingat sepucuk pesan kartu pos dari seorang mentor sepuh beberapa tahun silam ketika ia bermukim di Afrika Selatan.

Akang mah sanés sieun maot. Sieun soténan gering méméh maot,” tulisnya. (Bukan kematian yang ditakuti melainkan penderitaan sebelum mati).

Hari-hari ini, di tengah pandemi, ketakutan umum yang menggejala mungkin seperti itu pula. Setidaknya, saya sendiri merasakannya. Banyak perbuatan saya akhir-akhir ini yang bertolak dari perasaan seperti itu.

Instruksi buat mengurung diri memang dilonggarkan setelah tiga bulan. Namun, istilahnya aneh-aneh. Ada yang menyebut “kenormalan baru”.

Baca Juga: Daftar Lengkap Layanan SIM Keliling Hari ini, Senin 8 Juni 2020 di Kota Bandung

Kalau sekadar menghindari adjektiva ganda, yang memang tidak biasa, apa betul kita perlu imbuhan ke-an?

Bukankah sudah ada nomina “norma”? Yang disebut “normal” berarti sejalan dengan norma. Ada pula yang menyebutnya “adaptasi kebiasaan baru”.

Apa tidak berlebihan? Setahu saya, semua adaptasi niscaya terarah ke dalam kebiasaan baru.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat