kievskiy.org

Wacana Rokok Tak Dijual per Batang untuk Kurangi Jumlah Perokok, akan Sia-sia Jika Tak Ada Sanksi Tegas

Kenaikan tarif cukai rokok yang ditetapkan pemeirntah per Januari 2022 lalu membawa sangat berdampak bagi pengusaha rokok
Kenaikan tarif cukai rokok yang ditetapkan pemeirntah per Januari 2022 lalu membawa sangat berdampak bagi pengusaha rokok /Pixabay/sipa Pixabay/sipa

PIKIRAN RAKYAT - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan wacana pelarangan penjualan rokok secara eceran. Alasannya adalah untuk menekan konsumen rokok di masyarakat, termasuk menurunkan jumlah perokok anak.

Dengan rokok dijual secara eceran seperti sekarang, yang membuat harganya menjadi lebih terjangkau mengakibatkan jumlah konsumsi rokok di masyarakat sulit ditekan.

Jean Jacques Rousseau seorang filsuf beraliran Romantisisme berpandangan bahwa setiap manusia yang lahir ke dunia ini pada dasarnya baik, pengaruh lingkungan yang kemudian membuat seseorang menjadi tidak baik, karena itu sebisa mungkin anak tumbuh dan berkembang dengan pengaruh lingkungan yang sekecil mungkin.

Apakah manusia ketika lahir ke muka bumi ini, langsung memiliki keinginan untuk merokok? Tentu tidak, dari lingkungan anak belajar untuk merokok. Ketika melihat orang-orang dewasa disekitarnya merokok maka muncul keinginan pada diri anak untuk ikut merokok.

Baca Juga: Ular Sanca Sepanjang 3 Meter Bersembunyi di Plafon Rumah Warga di Depok

Sialnya, merokok itu ternyata menimbulkan kecanduan, nikotin yang merupakan zat adiktif di dalam rokok membuat seseorang sulit untuk menghentikan kebiasaan yang satu ini.

Manusia adalah peniru yang paling cerdas, sayangnya lingkungan tidak selalu memberikan contoh yang baik untuk ditiru. Contohnya merokok, semua orang tahu merokok itu membahayakan kesehatan tetapi tetap saja merokok.

Bahkan peringatan bahaya merokok yang ditempel di bungkus rokok, seolah tidak memiliki pengaruh apa-apa. Pengaruh lingkungan dan efek kencaduan jauh lebih kuat daripada peringatan bahaya merokok, hasilnya tetap saja konsumsi masyarakat terhadap rokok tinggi.

Wacana agar rokok tidak dijual eceran supaya masyarakat dapat mengurangi konsumsi rokok, dalam kacamata teori belajar classical conditioning yang digagas oleh Ivan Pavlov, ilmuwan berkebangsaan Rusia berdasarkan hasil percobaannya kepada hewan menunjukkan bahwa perilaku dibentuk hasil dari
hubungan antara stimulus dan respons.

Mengubah kuantitas penjualan rokok dari eceran menjadi dijual per bungkus merupakan usaha untuk mengubah stimulus, dengan harapan mendapatkan respons dalam bentuk pengurangan konsumsi rokok.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat