kievskiy.org

Indonesia Bukan Cuma Pulau Jawa, Mari Segera Keluar dari Tempurung

iswa melintasi jembatan tali penghubung Dusun Sarah Sare dan Dusun Durian saat pulang sekolah di Desa Sikundo, Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat, Aceh, Sabtu 29 Oktober 2022.
iswa melintasi jembatan tali penghubung Dusun Sarah Sare dan Dusun Durian saat pulang sekolah di Desa Sikundo, Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat, Aceh, Sabtu 29 Oktober 2022. /Antara/Syifa Yulinnas

PIKIRAN RAKYAT – Ratusan pemuda dari 34 provinsi di Indonesia merayakan Hari Sumpah Pemuda di Titik Nol Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur. Salah satu kesepakatannya, tekad untuk mengokohkan persatuan Indonesia.

Merealisasikan persatuan bangsa Indonesia yang sangat beragam, memang agak rumit. Salah satu alasan utama pindahnya ibu kota negara dari Jakarta ke satu wilayah yang saat ini termasuk Kabupaten Penajam Utara adalah karena Jakarta sudah sangat padat.

Kalau kita merenungkannya kembali, kepadatan di Jakarta disebabkan politik pembangunan terpusat yang berlangsung lama.

Sejak masa kolonial, Jawa sudah menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda. Berbagai kegiatan pemerintahan, politik, ekonomi, dan pendidikan terkonsentrasi di Jakarta.

Dalam bidang pendidikan misalnya, memang pemerintah kolonial membangun beberapa sekolah di beberapa tempat di luar Jawa. Namun selain jumlahnya sedikit, kualitasnya juga relatif lebih rendah.

Itulah salah satu alasan mengapa berbagai etnis, terutama generasi mudanya, berlomba-lomba merantau ke Jawa, bukan sebatas mencari kehidupan yang lebih baik, juga untuk beroleh pendidikan yang lebih unggul.

Sebagian mereka memilih tidak kembali ke daerah asalnya, antara lain karena lapangan kehidupan masih terbatas. Entah mengapa, konsentrasi segala bentuk kegiatan negara terpusat di Jawa justru berlanjut setelah bangsa ini merdeka.

Pertanyaannya, apakah setelah ibu kota negara pindah ke lokasi yang baru, pemerintah akan mengubah politik pembangunan sehingga mampu menciptakan pemerataan dalam berbagai aspek?

Salah satu ketimpangan yang dirasakan bangsa ini sampai sekarang adalah distribusi pengetahuan. Pemeringkatan pendidikan tinggi yang dikemukakan setiap tahun misalnya, lembaga pendidikan yang ada di Jawa selalu menempati peringkat teratas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat