kievskiy.org

Tuntutan Sanitasi

ILUSTRASI Hand Sanitizer.*
ILUSTRASI Hand Sanitizer.* /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT – Barangnya mudah dicari, istilahnya susah diadaptasi. Badan Bahasa di Indonesia menyarankan istilah “penyanitasi tangan”.

Dewan Bahasa dan Pustaka di Malaysia menyarankan istilah “pensanitasi tangan”. Itulah padanan buat “hand sanitizer”, benda yang sangat kita sayangi sejak awal pandemi.

Perjalanan waktu bakal membuktikan apakah istilah setempat akan dipakai oleh banyak orang. Hingga kini, sejauh yang saya dengar, media dan orang banyak masih cenderung memakai istilah Inggris.

Baca Juga: Tidak Bayarkan Iuran BP Jamsostek Karyawan, Perusahaan Bisa Terjerat Pidana

Gejala ini mungkin timbul karena padanannya memang baru terpikirkan belakangan, lagi pula orang memang senang keinggris-inggrisan. 

Baik padanan Indonesia maupun padanan Melayu sama-sama  mengekor ke bahasa Inggris. Dalam kasus ini sepadan dan mirip masih sulit dibedakan. Mungkin dapat kita katakan bahwa padanan yang didapat belum pas benar.

Pas dalam urusan ini, tentu, berarti enak di lidah enak pula ditelinga. Lidah saya sendiri belum terbiasa dengan “penyanitasi”. Malahan di telinga saya kata ini seakan datang dari seloroh mendiang Pak Timbul di panggung Srimulat, yang pada zaman Orde Baru sering pelik sendiri dengan istilah seperti “partisipasi”. 

Baca Juga: Yakin Indonesia Tak akan Alami Gelombang Covid-19 Kedua, Luhut: Pemerintah Tetap Siapkan Rencana

Barangnya sih gampang. “Hand sanitizer” adalah pilihan  di luar sabun dan air buat membersihkan tangan, bisa cairan bisa pula gel. 

Dengan kata lain, memakai hand sanitizer berbeda dengan mencuci tangan. Mungkin itu sebabnya para pembina bahasa tidak menyarankan, misalnya, “pencuci tangan” atau “pembersih tangan”.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat