kievskiy.org

PPDB Berkeadilan, Menentukan Nasib Jutaan Anak

Ilustrasi PPDB 2023.
Ilustrasi PPDB 2023. /Antara/M Agung Rajasa

PIKIRAN RAKYAT - PPDB atau Penerimaan Peserta Didik Baru tahun 2023 akan sangat menentukan puluhan juta anak usia sekolah yang akan melanjutkan ke jenjang Pendidikan yang lebih tinggi. Namun, PPDB setiap tahunnya menyisakan beragam kisah di dalamnya.

Senyatanya PPDB harus dipastikan memberikan keadilan dan kesempatan yang sama dalam mengakses layanan pendidikan yang berkualitas bagi calon siswa baru. Pemerintah sampai saat ini masih terus melakukan upaya perbaikan dalam regulasi dan implementasi PPDB, model PPDB sistem zonasi pun masih belum bisa menjadi solusi terbaik pemerataan pendidikan masyarakat.

Merujuk Permendikbud Nomor 14 tahun 2018, sistem zonasi ini diharapkan agar tidak adanya sekolah yang dinilai favorit, pemerintah berharap adanya pemerataan murid di sekolah swasta dengan sekolah negeri. 

Ditinjau dari pemerataan sekolah yang belum merata sistem ini dinilai masih kurang tepat, banyak sekali pro kontra yang diakibatkan oleh sistem zonasi. Sehingga ada saatnya para orang tua menghalalkan segala cara agar anaknya  dapat masuk sekolah negeri. Sungguh memalukan para orang tua seperti itu tidak takut berbuat dosa

Baca Juga: Keluarga Ursone dan Cikal Bakal Masyhurnya Susu Lembang

Sekolah Swasta

Idealnya pelaksanaan PPDB harus mampu mengakomodasi hak anak dari semua kalangan secara proporsional dan adil untuk memperoleh pendidikan tanpa diskriminatif. PPDB zonasi pun belum bisa memberikan ketidakadilan untuk akses pendidikan, yaitu akses ke sekolah negeri dan sekolah swasta tidak berimbang

PPDB bagi sekolah swasta adalah ukuran kepercayaan masyarakat dan sebagai daya tahan keberlangsungan hidup sekolah, jelaslah jika keberadaan sekolah swasta adalah tergantung dari jumlah perolehan siswa.

Tantangan terbesar sekolah swasta adalah masyarakat masih “negeri minded”, yakni sekolah swasta menjadi nomor dua karena pilihan pertama adalah sekolah sekolah negeri. Selanjutnya kebijakan pemerintah dengan sekolah gratis sedangkan masuk ke sekolah swasta harus berbayar dan diasumsikan masyarakat sebagai sekolah mahal.

Baca Juga: Siswa SMP di Lahat Minta Keadilan ke Jokowi: Saya Korban Pengeroyokan, Berkas Ditolak Kejaksaan

Melihat keberadaannya sekolah swasta bisa dikategorikan menjadi dua yaitu “elit dan alit”. Sekolah elit adalah sekolah pilihan langsung masyarakat yang tidak memilih dan berminat sekolah negeri karena percaya pada layanan dan kualitas sekolah, biasanya memiliki pangsa pasar tersendiri dan kuota pendaftar siswa cepat terpenuhi dan sudah tutup sebelum pendaftaran sekolah negeri.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat