kievskiy.org

Generasi Z Jabar Menatap Pemilu 2024, Tantangan dan Pentingnya Strategi Komunikasi

Ilustrasi Pemilu 2024.
Ilustrasi Pemilu 2024. /Antara/Andreas Fitri Atmoko

PIKIRAN RAKYAT - Tulisan ini sengaja dibuat sebagai pertanggungjawaban atas riset yang dibiayai oleh dana hibah internal Unpad, hasil riset memperlihatkan bahwa kendati masih terjadi kesenjangan antara kebutuhan Generasi Z Jabar untuk mendapatkan pendidikan pemilih dengan kapasitas KPU daerah dan Partai Politik dalam memenuhi kebutuhan ini, tetapi hampir 80 persen Generasi Z di Jawa Barat menyatakan akan menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2024 nanti.

Teknik pengumpulan data kami lakukan dengan menyebarkan angket secara online dalam bentuk G-Form dengan mengambil model purposive Convenience Sampling mengingat adanya pertimbangan karakteristik atau ciri-ciri tertentu Generasi Z sebagai responden dan data didapatkan dari siapa saja yang berkenan mengisi angket.

Selama dua minggu angket disebarkan melalui jaringan pegiat literasi pemilu di Jawa Barat, terjaring 2.376 responden yang ketika dibersihkan tersisa 1.905 data yang valid.

Dari riset ini, terdapat beberapa temuan yang dapat menjadi catatan penting bagi stakeholders pemilu Jabar, terutama Partai Politik sebagai peserta pemilu dan KPU sebagai penyelenggara Pemilu.

Baca Juga: Elite PDIP Ingin Pasangkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, Hidayat Nur Wahid: Emang Ada yang Nawarin?

Salah satu yang terpenting adalah bahwa hingga saat ini, artinya enam bulan lagi menjelang hari H Pemilu 2024, sebanyak 90,7 persen responden menyatakan belum pernah mendapatkan sosialisasi tentang pemilu.

Padahal di sisi lain, sebanyak 14 persen responden menyatakan sangat tertarik, 22,1 persen tertarik dan 41,6 persen cukup tertarik, dengan informasi Pemilu, hanya 19,2 persen menyatakan kurang tertarik dan 3 persen tidak tertarik sama sekali.

Jika diakumulasikan antara yang sangat tertarik, tertarik dan cukup tertarik, maka sebetulnya terdapat 77,7 persen responden yang memiliki need atas sosialisasi dan pendidikan pemilih.

Apalagi data ketertarikan ini didukung juga oleh data bahwa 40,7 persen responden menyatakan pendidikan pemilih suatu hal yang sangat penting bagi mereka, 36 persen menyatakan penting dan 22,1 persen cukup penting.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat