kievskiy.org

Bandung Sudah Tidak Nyaman, Pemerintah Terkesan Tak Peduli Masalah Air Bersih dan Sampah

Tumpukan sampah di beberapa ruas jalan Kota Bandung.
Tumpukan sampah di beberapa ruas jalan Kota Bandung. /Pikiran Rakyat/Deni Armansyah

PIKIRAN RAKYAT - Selama beberapa bulan terakhir, di beberapa ruas jalan Kota Bandung, lalu lintas kendaraan terhambat di beberapa titik. Yang menjadi penyebabnya adalah galian saluran air ledeng.

PDAM menjelaskan, penggalian dilakukan untuk mengganti saluran yang sudah ada menjadi lebih besar. Tujuannya, tentu saja, agar air ledeng yang mengalir ke rumah warga lebih lancar dan lebih besar. Diperkirakan semuanya akan mulai beroperasi bulan Februari 2024.

Sudah bertahun-tahun lamanya warga Bandung bermasalah dengan air ledeng. Airnya hanya mengalir dalam waktu-waktu tertentu saja, biasanya pada tengah malam. Itu pun kecil, sehingga harus ditampung di bak penampungan lebih dulu. Dari bak penampungan, air disedot dengan pompa agar dapat digunakan sesuai keperluannya.

Mengapa sampai terjadi seperti itu? Alasan utamanya, debit air yang tidak mencukupi. Warga Bandung layak diacungi jempol karena kesabarannya. Padahal, air merupakan kebutuhan utama bagi setiap orang.

Untuk kota sekelas Bandung, sungguh sangat tidak layak jika warganya mengalami masalah air bersih. Selayaknya, air bersih dapat mengalir terus sepanjang waktu. Sebatas itu pun masih tertinggal apabila dibandingkan dengan fasilitas sejenis di kota-kota besar lainnya. Air ledeng dapat langsung diminum karena kebersihan serta kesehatannya terjamin.

Baca Juga: Kebakaran TPA dan TPS Sering Terjadi, Pemprov Jabar Dituntut Evaluasi Pengelolaan Sampah

Warga membersihkan tumpukan sampah pada aliran Sungai Cikapundung kawasan Citereup, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (17/12/2022). Menurut warga tumpukan sampah kiriman yang terbawa arus aliran Sungai Cikapundung menuju Sungai Citarum itu terus meningkat disebabkan volume air yang naik saat intensitas curah hujan yang tinggi. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/rwa.
Warga membersihkan tumpukan sampah pada aliran Sungai Cikapundung kawasan Citereup, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (17/12/2022). Menurut warga tumpukan sampah kiriman yang terbawa arus aliran Sungai Cikapundung menuju Sungai Citarum itu terus meningkat disebabkan volume air yang naik saat intensitas curah hujan yang tinggi. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/rwa. ANTARA FOTO

Fokus air bersih dan kelola sampah

Ke depan, Pemerintah Kota Bandung sebaiknya fokus pada program penyediaan air bersih dan pengelolaan sampah. Selama ini, masalah-masalah tersebut terkesan tidak mendapat prioritas yang semestinya.

Pengelolaan sampah misalnya, pemerintah seolah terjebak dalam lilitan lingkaran yang tidak bisa diurai. Jika warga mempertanyakan mengapa sampah tidak bisa diangkut, jawabannya itu-itu lagi, "TPA penuh." Atau terjadi kebakaran sebagaimana dialami warga dalam beberapa bulan ini.

Idem dito penanganan air ledeng. Warga Bandung jumlahnya sudah berlipat-lipat jika dibandingkan saat fasilitas air ledeng mulai dibangun pemerintah kolonial Belanda. Selayaknya, pemerintah kota melakukan antisipasi sejak lama. Memperkirakan kebutuhan warga serta membandingkan dengan kapasitas kemampuan yang tersedia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat