kievskiy.org

Bagaimana Solusi Menhan Prabowo Modernisasi Alutsista? Simak Bocorannya dari Pemerhati Militer ISESS

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menko Polhukam Mahfud MD (kiri), Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (ketiga kiri), Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (ketiga kanan) dan Dirut PT Dirgantara Indonesia (Persero) Elfien Goentoro (kanan) meninjau pameran alutsista di sela-sela Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Pertahanan, TNI dan Polri di Kantor Kemhan, Jakarta, Kamis, 23 Januari 2020. *
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menko Polhukam Mahfud MD (kiri), Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (ketiga kiri), Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (ketiga kanan) dan Dirut PT Dirgantara Indonesia (Persero) Elfien Goentoro (kanan) meninjau pameran alutsista di sela-sela Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Pertahanan, TNI dan Polri di Kantor Kemhan, Jakarta, Kamis, 23 Januari 2020. * /ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

PIKIRAN RAKYAT - Alat utama sistem senjata (alutsista) Indonesia masih perlu upaya keras untuk mencapai kekuatan maksimum.

Pemerhati Militer dari Institute for Security and Strategi Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan Indonesia belum mampu menjawab tantangan untuk memodernisasi alutsista lantaran anggaran yang relatif terbatas, bahkan jika dibandingkan negara lain.

"Maka kemudian Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terus berupaya mencari solusi atas persoalan anggaran dan bagaimana menjawab kebutuhan modernisasi dan peremajaan alutsista itu dengan cepat,” katanya.

Upaya ini bisa dilihat bahwa sejak awal tahun 2021 hingga kini, Prabowo telah melakukan kunjungan diplomasi pertahanan ke berbagai negara seperti Inggris, Rusia, Jepang, dan Korea Selatan.

Kunjungan yang terus akan dilakukan itu membahas negosiasi terkait rencana-rencana sebelumnya yang belum selesai dan menjadi pekerjaan rumah Prabowo sejak pendahulunya. Selain juga terus membuka wacana terkait tawaran, minat maupun komitmen baru terkait kebutuhan alutsista dan instrumen pendukungnya.

"Usaha ini diharapkan akan membuahkan dan meningkatkan kerjasama militer dengan negara-negara sahabat,” kata Khairul.

Baca Juga: Sempat Menangis karena Tak Ditanggapi Atta Halilintar, Aurel Hermansyah: Ngomong Gak Didengerin

Khairul mengemukakan, salah satu tujuan Prabowo adalah untuk memperkuat dan memodernisasi alutsista melalui penjajakan kemungkinan pengadaan dari negara produsen alutsista.

“Terutama yang tidak bisa dipenuhi industri pertahanan dalam negeri maupun melakukan penawaran yang mampu diproduksi industri pertahanan dalam negeri kepada negara konsumen lainnya,” jelasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat