kievskiy.org

Polemik Obat Terapi Covid-19, Pandu Riono: Masih Nekat Telan Obat Cacing Ivermectin?

Ilustrasi obat. Epidemiolog Pandu Riono masih bingung dengan Kementerian BUMN yang kekeh untuk membagikan obat cacing Ivermectin untuk terapi Covid-19.
Ilustrasi obat. Epidemiolog Pandu Riono masih bingung dengan Kementerian BUMN yang kekeh untuk membagikan obat cacing Ivermectin untuk terapi Covid-19. /pixabay pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono kembali bersuara menyikapi polemik obat terapi Covid-19, salah satunya Ivermectin.

Sebagai informasi, sebelumnya beredar surat edaran tentang pelaksanaan distribusi 8 obat terapi Covid-19 dengan persetujuan penggunaan darurat, termasuk obat merek Ivermectin yang biasa digunakan untuk obat cacing.

Selain Ivermectin, ada pula 7 obat terapi Covid-19 lainnya, yakni Remdesivir, Favipiravir, Oseltamivir, Immunoglobulin, Tocilizumab, Azithromycin, dan Dexametason (tunggal).

Surat soal obat terapi Covid-19 itu diterbitkan BPOM pada Selasa 13 Juli 2021 dan ditandatangani oleh Plt Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif, Mayagustina Andarini.

Baca Juga: Gaduh MUI Minta Insentif untuk Ulama ke Pemerintah, Cholil Nafis Beri Penjelasan

Sementara itu mengutip Antara, Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga sempat menanggapi adanya surat edaran terkait pelaksanaan distribusi obat terapi Covid-19 itu.

Arya Sinulingga mengatakan Kementerian BUMN selalu sepakat proses harus dilalui termasuk untuk obat terapi Covid-19 ini untuk meminta EUA dari BPOM termasuk Ivermectin.

"Jadi sekarang setelah keluar hasilnya, semoga ini bisa memberikan terobosan-terobosan baru untuk pengobatan terapi Covid-19," ujarnya, Rabu, 14 Juli 2021.

Hal tersebut, menurut Arya Sinulingga bisa membantu untuk memicu penurunan Covid-19 di Indonesia yang sekarang sedang terjadi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat