/photo/2018/12/heE55OGtwBY7YzK4pmxFfY3vzbWixYuIEexPfoXi.jpeg)
JAKARTA, (PR).- Vice President Corporate Secretary PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Ikhsan Rosan menjelaskan keberadaan motor besar (moge) dalam pesawat yang diangkut bersamaan kedatangan pesawat baru Airbus 330-900 Neo pada 17 November 2019. Atas dugaan penyelundupan, manajemen Garuda menyatakan patuh atas Peraturan Kepabeanan yang berlaku.
"Sehubungan dengan informasi yang beredar bahwa Garuda Indonesia telah menyelundupkan motor besar ke bandara Soekarno-Hatta bersamaan dengan kedatangan pesawat baru A330-900 Neo pada 17 November lalu, bersama ini disampaikan yang terjadi adalah adanya karyawan yang membawa beberapa spare part dalam penerbangan tersebut," ujar Ikhsan dalam siaran pers di Jakarta, Selasa 3 Desember 2019.
Baca Juga: Libur Natal dan Tahun Baru, Roller Barrier Dipasang di 8 Titik Rawan Kecelakaan
Dijelaskan, seluruh barang yang dibawa di dalam pesawat juga sudah dilaporkan kepada petugas kepabeanan (self declared) termasuk bawaan (bagasi) karyawan yang onboard dalam penerbangan tersebut.
"Pemeriksaan Bea Cukai tidak mengindikasikan adanya pelanggaran kepabeanan pada bagian cockpit dan kabin penumpang, namun pada bagasi ditemukan beberapa spare part motor besar yang tidak diproduksi di Indonesia yang dibawa oleh salah satu karyawan yang onboard dalam penerbangan tersebut untuk ditindaklanjuti sesuai aturan kepabeanan yang berlaku," tuturnya.
Menurut Ikhsan, spare parts (suku cadang) yang dibawa oleh karyawan yang onboard dalam pesawat tersebut juga telah melalui proses kepabeanan di Delivery Center Airbus di Toulouse, Perancis.
Baca Juga: Perburuan Emas Kontingen Indonesia Bergerak ke Klaster Clark