PIKIRAN RAKYAT - Pro dan kontra Rancangan Undang-Undang Omnibus Law terus bermunculan.
Sebelumnya pemerintah mengumumkan akan mengesahkan sejumlah paket undang-undang yang akan mendukung langkah investasi dalam RUU tersebut.
Sejumlah anggota Senayan pun merespons rencana pemerintah dengan rencana pembentukan tim khusus RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja.
Hal tersebut pun direspons oleh elemen buruh dengan menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR hari ini, Senin, 20 Januari 2020.
Baca Juga: Geger Keraton-Keratonan Baru, Menelusuri Jejak Kerajaan Asli Indonesia
Terpantau dari akun Twitter @TMCPoldaMetro, massa aksi dari berbagai elemen buruh mulai mendatangi Senayan sejak pukul 11.00 WIB.
Meski dibasahi oleh guyuran hujan pada siang hari ini, ribuan buruh tetap melanjutkan aksi unjuk rasanya di depan Gedung DPR/MPR RI. Aksi ini juga berlangsung di beberapa wilayah di Indonesia dengan tuntutan yang sama terkait penolakannya terhadap RUU Omnibus Law tambahan.
11:15 Kegiatan penyampaian pendapat di depan Gedung MPR/DPR Jl. Gatot Subroto, lalin tersendat & msh pengamanan #Polri. pic.twitter.com/sRb0B0s5Wq— TMC Polda Metro Jaya (@TMCPoldaMetro) January 20, 2020
Dalam rilis yang dibagikan oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), mengatakan bahwa revisi RUU Omnibus Law ini bukan cara terbaik untuk meningkatkan investasi dan menciptakan lapangan kerja, justru hal ini akan menghancurkan kesejahteraan para buruh.
Baca Juga: Tidak Hadir Dua Kali, Siwi Widi akan Jalani Pemeriksaan Kembali Terkait Laporan Akun @digeeembok