kievskiy.org

Menkumham : Warga Binaan Asimilasi Berulah Lagi Diancam Pidana Baru

WARGA binaan serempak menanam pohon di sekitar Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Bekasi, Kecamatan Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi,.*/ TOMMI ANDRYANDY/ PIKIRAN RAKYAT
WARGA binaan serempak menanam pohon di sekitar Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Bekasi, Kecamatan Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi,.*/ TOMMI ANDRYANDY/ PIKIRAN RAKYAT /TOMMY ANDRYANDY

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyatakan, warga binaan pemasyarakatan (WBP) atau narapidana dewasa dan anak yang menjalani asimilasi dan integrasi di tengah pandemi Covid-19 akan terus diawasi. Seluruh warga binaan yang kembali berulah akan mendapatkan sanksi berat.

Yasonna mengungkapkan, dirinya sudah menginstruksikan jajaran Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham untuk berkoordinasi dengan Polri dan Kejaksaan guna mengoptimalkan pengawasan tersebut.

“Jika berulah lagi, warga binaan asimilasi dimasukkan ke straft cell (sel pengasingan). Saat selesai masa pidananya, diserahkan ke polisi untuk diproses tindak pidana yang baru,” kata Yasonna, dalam keterangan tertulisnya, Senin 13 April 2020.

Baca Juga: Kawasan di Luar Asia Timur Sempat Kebal Terhadap Virus Corona Wuhan

Dia mengatakan, sudah lebih dari 35.000 WBP yang menjalani program asimilasi dan integrasi di tengah pandemi Covid-19. Mereka adalah napi yang sudah menjalani 2/3 masa hukuman.

Dari jumlah tersebut, lanjut dia, tercatat ada 10 warga binaan yang kembali berulah saat menjalani program asimilasi dan integrasi. Ada yang kembali ditangkap karena kasus mencuri, mabuk dan kekerasan, serta kasus narkoba.

Menurut Yasonna, tidak ada alasan untuk mentolerir warga binaan yang berulah kembali saat menjalani asimilasi dan integrasi. Kendati demikian, dia mengklaim bahwa penangkapan kembali warga binaan tersebut adalah bukti berjalannya koordinasi antara jajaran Ditjen PAS dengan aparat penegak hukum lainnya.

Baca Juga: Calon Penerima Manfaat JPS Bertambah, Ema : Bakal Ada Penyesuaian Angka Bantuan

“Ada yang bilang program ini gagal dan mengancam keamanan nasional. Saya rasa sebaliknya. Ini bukti koordinasi pengawasan berjalan baik,” ujarnya.

Dasar memberikan asimilasi dan integrasi pada puluhan ribu warga binaan, kata Yasonna, didasari alasan kemanusiaan terhadap penghuni lapas-rutan yang over kapasitas di tengah pandemi Covid-19.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat