kievskiy.org

Akui PSBB Jabodetabek Belum Efektif, Kepala BNPB Persoalkan Kantor yang Tidak WFH

PSBB di Jabodetabek dianggap belum optimal. Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 ungkap alasannya.
PSBB di Jabodetabek dianggap belum optimal. Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 ungkap alasannya. /MUHAMMAD ASHARI/PR MUHAMMAD ASHARI/PR

PIKIRAN RAKYAT - Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, mengatakan bahwa pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jabodetabek masih ada yang belum efektif.

"PSBB Jabodetabek masih ada yang belum efektif, betul," kata Doni saat konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Senin, 20 April 2020, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube Sekretariat Kabinet RI.

Namun, dia menyebut hari ini sudah ada kemajuan dibandingkan dengan beberapa minggu yang lalu.

Baca Juga: Sebanyak 495.000 Debitur Perbankan di Jawa Barat Terdampak COVID-19

"Halte, kemudian stasiun dan terminal sudah banyak penurunan," ujarnya

Doni mengatakan, masalah belum optimalnya penerapan PSBB bukan berada di transportasi melainkan karena masih banyaknya pekerja yang bekerja di kantor atau tidak menerapkan kebijakan work from home (WFH).

"Ini yang memang harus kita upayakan, mulai dari tingkat imbauan kemudian teguran, peringatan sampai akhirnya gugus tugas daerah bisa lebih tegas lagi memberikan sanksi ke perusahaan yang belum mematuhi protokol kesehatan," kata Doni.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari ANTARA, sebelumnya Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk mengevaluasi penerapan PSBB di sejumlah daerah.

Baca Juga: Potret Unik Unjuk Rasa Israel, Ribuan Orang Berdemo dengan Jarak 2 Meter karena COVID-19

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat