kievskiy.org

DI Yogyakarta Benahi Destinasi Wisata Menyambut Kondisi New Normal

ILUSTRASI. Candi Borobudur, salah satu lokasi pariwisata andalan Indonesia.*
ILUSTRASI. Candi Borobudur, salah satu lokasi pariwisata andalan Indonesia.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT – Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta bersiap menyambut kembali kedatangan wisatawan di seluruh destinasi wisata.

Hal ini dilakukan dalam menyambut kondisi New Normal atau tatanan kehidupan baru yang dijalani selama dan setelah pandemi COVID-19.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo mengatakan saat ini pihaknya tengah menyiapkan standar operasional prosedur (SOP) terkait kegiatan pariwisata di DIY, baik untuk pengelola destinasi maupun wisatawan.

Baca Juga: Protes Keras Kebijakan Negara, Tenaga Medis Gelar Aksi Balik Badan di Kunjungan PM Belgia

"Umpamanya pandemi ini tidak selesai-selesai ya tidak mungkin kita mau tutup terus," kata dia, Senin, 18 Mei 2020, seperti dikutip dari Antara.

Meski demikian, kata Singgih, pemulihan kembali kegiatan pariwisata di Kota Gudeg harus menyesuaikan dengan kondisi yang baru disertai SOP yang baru pula.

Kendati saat ini DIY masih memasuki masa tanggap darurat COVID-19 hingga 29 Mei 2020, menurutnya upaya pemulihan kesiapan pelaku wisata harus dimulai dari sekarang sembari menunggu kebijakan resmi pemerintah pusat dan daerah terkait pembukaan kembali kegiatan pariwisata.

Baca Juga: Potensi Luas, UMKM Indonesia Perlu Bidik Pasar Ekspor

"Siap tidak siap kalau kebijakan muncul kita menyiapkan dari sekarang," kata dia.

Dengan menggandeng Bank Indonesia (BI), kata dia, Dispar DIY menyiapkan kapasitas SDM pariwisata melalui pelatihan secara daring.

Selain itu, Pemda DIY juga memberikan bantuan sarana prasarana kebersihan bagi destinasi wisata sesuai protokol kesehatan yang ada seperti fasilitas cuci tangan.

Baca Juga: 1.000 'Pembunuhan Demi Kehormatan' Terjadi Setiap Tahun, Dua Remaja Ditembak Mati Anggota Keluarga

"Kami sedang menyiapkan 240 tempat cuci tangan yang ada di 50 destinasi wisata dan insyaAllah sebelum Mei habis sudah selesai," kata Singgih.

Upaya promosi wisata, menurut dia, sudah mulai digencarkan kembali baik melalui video atau sarana lainnya. Hanya saja konten promosi belum berisi ajakan untuk mengunjungi Yogyakarta sekarang.

"Kami juga membuat video terkait sepinya pariwisata Yogya, tapi kami tidak diam. Kami membersihkan destinasi,  memperbaiki destinasi, penambahan kebersihan dan fasilitas cuci tangan. Itu akan kami sampaikan di dalam video sehingga calon wisatawan yang nanti akan datang ke Yogyakarta pada saatnya nanti sudah merasa nyaman," kata dia.

Baca Juga: Suti Karno Tak Hanya Idap Diabetes, Rano Karno Ungkap Penyakit yang Buat Kakaknya Diopname 5 Hari

Meski SOP kegiatan pariwisata masih disusun, Singgih memastikan bahwa Dispar DIY akan terus memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan wisata di lapangan menyesuaikan protokol kesehatan.

"Tentu pemantauan tidak hanya dari Dinas Pariwisata tapi semua pihak. Kalau pariwisata gerak insyaAllah ekonomi bisa jalan dengan baik karena yang terimbas banyak sekali," kata dia.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan saat ini tercatat sebanyak 20 hotel dan restoran baik berbintang dan nonbintang di DIY menyatakan bersiap beroperasi kembali pada Juni 2020.

Menurut dia, keputusan itu patut didukung untuk menopang kembali aktivitas pariwisata dan perekonomian di DIY asalkan mampu menyesuaikan protokol kesehatan yang ada.

"Kami mendukung tapi harus sesuai protokol COVID-19 dengan ketat bagi tamu maupun karyawan," kata Deddy.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat