kievskiy.org

Isu NII Akan Kudeta Presiden Dikaitkan dengan Perolehan Suara Jokowi, Densus 88 Dianggap Melecehkan Gubernur

Ilutrasi.  Tim Densus 88 Antiteror melakukan penggerebkan teroris.
Ilutrasi. Tim Densus 88 Antiteror melakukan penggerebkan teroris. /Pikiran Rakyat/Armin Abdul Jabbar

PIKIRAN RAKYAT - Densus 88 dinilai melecehakan Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi melalui ucapannya mengenai kelompok Negara Islam Indonesia (NII).

Sebelumnya Densus 88 berujar jika mereka menemukan bukti, salah satunya golok dari NII Sumbar untuk melengserkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Namun, ucapan Densus 88 tersebut kemudian dibantah oleh Mahyeldi yang berujar jika pernyataan yang diberikan melalui Mabes Polri mengenai ribuan anggota NII di Sumbar adalah hal bias.

Selain itu, Mahyeldi membantah jika Sumbar merupakan pusat NII, karena kelompok tersebut menurut sejarahnya dibentuk di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Baca Juga: Fero Walandouw Ternyata Terlibat dalam Kasus Pengeroyokan Putra Siregar dan Rico Valentino

Pernyataan yang diberikan Densus 88 dan Mabes Polri tentang NII Sumbar tersebut kemudian disebutkan jika sejumlah orang mengaitkannya dengan perolehan suara Jokowi di Sumbar pada waktu Pemilu 2019.

Pada Pemilu 2019, Jokowi memperoleh suara kecil di Sumbar.

"Ya pak Jokowi bilang saja kalau beliau tahu menurut laporan Densus 88 ada gerakan makar lalu beliau uji berkemah di kaki Gunung Singgalang misalnya. Itu selesai dan orang Sumbar juga menganggap sila buktikan secara faktual," kata pengamat politik, Rocky Gerung dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube miliknya.

Baca Juga: Densus 88 Sebut Negara Islam Indonesia Akan Kudeta Jokowi Pakai Golok, Kekuasaan Dianggap Sedang Menggoda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat