kievskiy.org

Beda Pendapat dengan Jokowi, Epidemiolog di Australia Sebut Masker Senjata Ampuh Lawan Covid-19

Ilustrasi kasus Covid-19 di Indonesia.
Ilustrasi kasus Covid-19 di Indonesia. /Pixabay/cromaconceptovisual

PIKIRAN RAKYAT - Seorang epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman memberikan pernyataan yang berbeda dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penggunaan masker.

Pada beberapa waktu lalu, Jokowi memberikan pernyataan resmi jika masyarakat Indonesia diizinkan untuk melepas masker dengan syarat berada di ruangan terbuka dan tidak ramai meskipun Covid-19 masih ada.

Sementara itu, Dicky Budiman berujar jika masker merupakan senjata ampuh di setiap kondisi dengan adanya ancaman Covid-19 yang di beberapa negara telah berubah statusnya dari pandemi menjadi endemi.

"Masker adalah senjata atau perlindungan kita dalam menghadapi wabah sebetulnya. Dalam hal ini, masih dalam status pandemi Covid-19, penggunaan masker jadi sangat jelas dalam menekan kasus," kata Dicky Budiman.

Baca Juga: Tolak UAS, Fadli Zon Sebut Diplomasi Singapura Semakin Belepotan: Kualitasnya Seperti 'Banana Republic'

Dinilai Dicky Budiman, meskipun pemerintah telah memberikan kelonggaran peraturan, tetapi lebih baik masker tetap digunakan.

"Walaupun kondisi pandemi di Indonesia sudah dapat dikatakan terkendali dan kasus mengalami pelandaian, status vvaksinasi yang saat ini dicapai bukanlah kunci satu-satunya untuk mengakhiri sebuah pandemi.

"Sebagai epidemiolog, saya katakan penggunaan masker itu masih penting, sehingga transisi tanggung jawab yang tadinya bersifat mandatory, menjadi volunteru. Perannya sekarang ada di masing-masing individu dan keluarga dalam melindungi komunitas," ucap Dicky dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat