PIKIRAN RAKYAT - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan mengatakan, modus pencarian dana yang dilakukan kelompok teroris semakin berkembang seiring kemajuan teknologi.
Oleh sebab itu, dia meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan agar tidak terjebak menyalurkan uang yang ternyata dipakai untuk mendanai kegiatan teroris.
"Berdasarkan hasil selidik dan sidik tindak pidana terorisme, ditemukan berbagai fenomena modus pengumpulan dana yang dilakukan oleh berbagai kelompok terorisme di Indonesia," ujar Ramadhan.
Sejauh ini, kelompok yang masih aktif menggalang dana dari masyarakat dengan berbagai modus adalah Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Anshor Daulah (AD) yang merupakan pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Baca Juga: Pengamat Militer: Jokowi Main Mata dengan TNI-Polri untuk Pertahankan Kekuasaan
Dia kemudian menjelaskan 5 modus penggalangan dana yang dilakukan kelompok teroris.
1. Sumbangan
"Sumbangan atau donasi dilakukan dengan berbagai cara, baik menyumbangkan atau memberikan uang/aset yang dimiliki secara langsung kepada sesama anggota kelompok untuk melaksanakan rencana tindak pidana terorisme," ujar Ramadhan.
"Ada juga sumbangan dari luar negeri. Pada tahun 2016 kelompok AD Surakarta mendapatkan kiriman dana dari Bahrun Naim yang berada di Suriah untuk melaksanakan tindak pidana terorisme bom bunuh diri di Polres Surakarta," sebut Ramadhan.