PIKIRAN RAKYAT - Situasi paparan Covid-19 saat ini masih menjadi ancaman bagi calon jemaah haji tahun ini. Meski dapat berangkat haji setelah dua tahun terhenti dengan kuota terbatas, potensi batal berangkat masih ada.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jabar Ahmad Handiman Romdony menuturkan, penyebab calon jemaah haji gagal berangkat tahun ini di antaranya karena terpapar Covid-19, alasan kesehatan lainnya dan juga dokumen yang tidak lengkap.
Dikatakan Dony, sapaan akrabnya, hingga saat ini Jabar telah menerbangkan 18 kloter calon jemaah haji dari total 44 kloter haji dengan 17.566 orang calon jemaah haji dari Jabar. Dari jumlah calon jemaah haji tersebut belum ada laporan ada jemaah haji yang batal berangkat karena Covid-19.
Menurut dia, untuk calon jemaah haji yang terpapar Covid-19, selama masa pemberangkatan haji belum berakhir, mereka masih memiliki kesempatan untuk dapat berhaji tahun ini. Pemberangkatan kloter terakhir di Jabar tahun ini adalah tanggal 3 Juli 2022 mendatang.
Baca Juga: Pakar Soroti Kenaikan Kasus Covid-19 di Indonesia: Situasinya Sulit Diperkirakan
"Jadi misalnya calon jemaah haji dijadwalkan tanggal 20 Juni ini berangkat tapi ternyata dia positif maka masih dapat diberangkatkan ketika yang bersangkutan sudah negatif dan masih ada waktu sebelum pemberangkatan terakhir. Yang bersangkutan masih bisa berangkat bersama kloter lainnya," ucap Dony, Kamis, 16 Juni 2022.
"Jadi kami sudah sepakat dengan KKP, jemaah di PCR di daerah asal, kalau positif dikarantina mandiri dan mereka bisa diberangkatkan kalau sudah negatif," katanya melanjutkan.
Namun, kata dia, jika pada pemberangkatan kloter terakhir masih positif, maka calon jemaah haji tersebut akan diberangkatkan tahun depan.
Baca Juga: Hikayat Kebun Kokain di Perbatasan Bandung Barat dan Cianjur, Warga Beri Kesaksian
Menurut Dony, kasus calon jemaah haji yang positif jelang pemberangkatan di Jabar sudah ada di beberapa kota kabupaten.